Namo Buddhaya teman2 se-Dharma,
Perkenankan saya kali ini berbagi pengalaman sewaktu mengikuti Seminar “Mengembangkan Kualitas Diri Menuju Masa Depan bahagia”. Marilah kita menyimak pelajaran yang dibawakan oleh oleh ketiga pembicara yang luar biasa ini.
Empty your glasses & Accept the lessons!!!
Seminar : Mengembangkan Kualitas Diri Menuju Masa Depan Bahagia (8 Maret 2008 )
Pembicara :
1. Bhiksu Badra Pala(Suhu Xian Bing)
2. Romy Rafael
3. Bhante Uttamo
Moderator : Ponijan Liaw
***Sesi 1 : Bhiksu Badra Pala (Suhu Xian Bing)
Pada sesi pertama ini, Suhu Xian Bing mengingatkan kita kembali akan 2 hal dasar dalam Buddhist yang dapat kita jadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan kualiatas diri kita. Yaitu Hiri dan Ottapa. Hiri berarti menimbulkan rasa malu untuk berbuat jahat. Sedangkan Ottapa berarti rasa takut akibat berbuat jahat. Mengaplikasikan kedua hal ini saja,minimal kita sudah tidak menambah karma buruk lagi.
Yang kedua adalah hiduplah setiap saat dengan pikiran penuh cinta kasih (metta citta). Selalu kembangkan pikiran ini di setiap saat dalam kehidupan kita. Peliharalah pikiran positif dalam pikiran kita. Cobalah untuk lebih banyak tersenyum dalam hidup kita. Bila kita menginginkan senyuman dari orang lain, tersenyumlah dahulu terhadap orang tersebut.
Pesan beliau adalah untuk berubah mulailah dari diri sendiri terlebih dahulu. Setelah kualitas diri meningkat, barulah kita berusaha memperluas perubahan kita yang positif kepada orang lain. Untuk berubah, kita memerlukan daya kemauan & keuletan dari dalam diri.
***Sesi 2 : Romy Rafael
Romy Rafael mengemukakan beberapa point penting yang dapat kita pergunakan untuk meningkatkan kualitas diri, antara lain:
1. Pengaruh self talk positif
Pada dasarnya,selama kita hidup kita akan selalu melakukan self talk(dialog dengan diri sendiri). Sayangnya, tanpa disadari self talk yang kita lakukan cenderung negatif. Misal:Kita berdialog dengan diri sendiri: Mengapa guru A selalu memarahi aku? Lalu kita jawab: Karena ia tidak suka kepadaku. Karena kita sudah beranggapan demikian, bisa jadi dalam pelajaran beliau kita menjadi enggan belajar dalam mata pelajarannya. Akibatnya hal tersebut mempengaruhi prestasi belajar kita. Tentu saja self talk yang demikian adalah self talk yang negatif, karena tidak membuat kita menjadi lebih baik.
Kuncinya di sini adalah kesadaran. Kita harus mengganti self talk tersebut menjadi positif. Misal: Mengapa guru A selalu memarahi aku? Mungkin masih ada perilaku diri saya yang masih kurang berkenan di mata beliau. Bagusnya, beliau masih mau menegurku dan tidak nyuekin saya. Saya harus intropeksi diri dan menjadi lebih baik lagi.
2. Yakin vs Tahu
Dikemukakan oleh Romy Rafael, perbandingan kita melakukan seuatu dikarenakan yakin dengan tahu adalah 88%:12%. Maksudnya kita cenderung melakukan sesuatu dengan didasari oleh keyakinan(emosi) ketimbang tahu(logika). Misal: Bagi perokok, sebenarnya mereka tahu bahwa merokok dapat menyebabkan kanker,dsb. Namun karena didasari keyakinan: tidak apa-apalah, toh merokok atau tidak, tetap akan mati juga. Ini adalah keyakinan yang menghambat kita dalam meningkatkan kualitas diri. Seseorang harus dengan hati-hati, memilih memegang keyakinan dalam menjalani hidupnya.
3. Perumpamaan gelas.
Gelas ibarat apa yang ada dibenak kita. Susu adalah pikiran yang positif. Kopi adalah pikiran yang negatif. Kabar baiknya adalah untuk mengganti kopi(pikiran negatif) yang sudah terlanjur ada, kita cukup menuangkan susu(pikiran positif) terus menerus. Kabar buruknya, walaupun sudah terisi susu,gelas tersebut dapat menjadi kopi kembali. Kuncinya disini adalah kita harus senantiasa menuangkan susu kedalamnya. Dengan kata lain, isilah benak anda dengan pikiran2 positif setiap saatnya.
***Sesi 3: Bhante Uttamo
Bhante Uttamo mengemukakan ada 5 hal yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita, antara lain:
1. Miliki Keyakinan
Keyakinan yang perlu kita miliki dalam meningkatkan kualitas diri kita adalah bahwa bila melakukan perbuatan yang baik,kita akan memperoleh buah perbuatan yang baik pula. Demikian pula sebaliknya.
2. Kembangkan kemoralan
Selain keyakinan, kita perlu juga membekali diri kita dengan kemoralan. Dalam Buddhist,ini disebut Pancasila. Yang antara lain :latihan tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berbuat asusila, tidak berbohong dan tidak mabuk-mabukan.
3. Rajin Belajar
Untuk meningkatkan kualitas diri, kita harus ulet dalam belajar. Kita perlu senantiasa meningkatkan pengetahuan kita.
4. Kembangkan kerelaan
Kita perlu mengembangkan kerelaan berbuat baik kepada makhluk lain. Terus berbuat baik melalui pikiran, ucapan dan perbuatan.
5. Kembangkan Kebijaksanaan
Selain 4 hal diatas, kebijaksanaan juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas diri. Kembangkanlah kebijaksanaan, dengan cara senantiasa menyadari dan memperbaiki perilaku diri menjadi berkualitas.
***Sesi Tanya Jawab
Audiens(AU): Inti ajaran agama Buddha ialah hidup adalah penderitaan. Kalau sudah begitu, untuk apa kita perlu meningkatkan kualitas diri untuk mencapai masa depan bahagia?
Bhante Uttamo: Di dalam agama Buddha, memang dikenal konsep dasar bahwa hidup adalah penderitaan. Namun bila hanya melihat kepada konsep ini aja, ibarat-nya dalam kehidupan sehari-hari kita hanya memakai topi, namun tidak memakai baju,celana dan sendal. Sehingga bila kita menyebut konsep dasar agama Buddha, selain yang sudah disebutkan. Ada 3 lagi yang HARUS disertakan, yaitu mengetahui sumber penderitaan adalah tanha(keinginan yang tidak ada habis-habisnya), lalu kesunyataan mulia tentang lenyapnya dukkha(penderitaan) dan jalan tengah beruas 8 untuk melenyapkan dukkha.
Demikianlah dari apa yang bisa saya sampaikan kepada teman2 se-Dharma.
Mohon maaf bila ada kata yang salah.
Semoga bermanfaat.
Catatan :
Sebenarnya diantara mengikuti seminar dan talkshow yang lain, Seminar “Meningkatkan Kualiatas Diri Menuju Masa Depan Bahagia” adalah salah satu yang paling berkesan buat saya.
Alasannya ada 2:
1. Sebelum pergi ke seminar ini,sebenarnya saya sedang dalam kondisi yang tidak fit dikarenakan pada pagi harinya saya melakukan donor darah di vihara. Sebenarnya bisa saja, saya memilih untuk beristirahat dirumah. Namun saya sadar bahwa bahwa sungguh jarang kesempatan untuk mendengarkan Dharma dari pembicara2 yang luar biasa dalam event yang begitu besar. Akhirnya saya meneguhkan diri untuk tetap datang ke seminar tersebut. Ini membawa saya kepada….
2. -Pertama kalinya bertemu dan mendengar bimbingan Dharma dari Suhu
Xian Bing.
-Demonstrasi yang berkesan dari Romy Rafael mengenai keajaiban
pikiran.(akan saya ceritakan di POST berikutnya)
-Kesempatan kesekian kalinya untuk mendengarkan ceramah dari Bhante
Uttamo. Seperti biasa, ceramah beliau selalu terstruktur dan dibawakan
dengan gaya beliau yang khas:simple,menarik,dan mencerahkan
Pengalaman ini mengajarkan saya dalam hidup, bahwa tantangan apapun yang menghadang dijalan kita. Asalkan kita tahu bahwa hasil yang kita tuju adalah positif dan baik adanya. Kita HARUS memperjuangkannya.
Harapan saya dalam menceritakan pengalaman saya adalah semoga teman2 juga mampu menghadapi tantangan yang sedang menghadang sekarang. Ingat, selama apa yang teman2 kejar itu baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Pasti teman2 akan diberkati baik dalam proses maupun pencapaiannya.
Salam Metta,
-Dedy Lai-