DHAMMA VIBHAGA
(PENGGOLONGAN DHAMMA)
JILID II
KELOMPOK DELAPAN
1. MAKHLUK-MAKHLUK SUCI (ARIYAPUGGALA)
- Ia yang telah mencapai Jalan pemasuk arus (sotapatti-magga)
- Ia yang telah mencapai Hasil pemasuk arus (sotapatti-phala)
- Ia yang telah mencapai Jalan kembali sekali (sakadagami-magga)
- Ia yang telah mencapai Hasil kembali sekali (sakadagami-phala)
- Ia yang telah mencapai Jalan tidak kembali lagi (anagami-magga)
- Ia yang telah mencapai Hasil tidak kembali lagi (anagami-phala)
- Ia yang telah mencapai Jalan Penerangan-penuh (arahatta-magga)
- Ia yang telah mencapai Hasil Penerangan-penuh (arahatta-phala)
An. A. 23/301
KETERANGAN
Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam No. 22 dan 23, Kelompok Empat dan juga No. 5 dalam bab itu.
Harus juga diingat bahwa bagian 1, 3, 5, dan 7 di atas hanya menunjukkan satu saat pikiran apabila telah mencapai ‘Jalan’ (tingkat Pandangan Terang yang tertinggi). Dari saat itu selanjutnya, seorang siswa mulia secara tetap menikmati ‘Hasil’ sesuai dengan pencapaiannya masing-masing, yaitu sampai ia berusaha mencapai tingkat ‘Jalan’ selanjutnya yang lebih tinggi, hingga tingkat Penerangan Penuh tercapai juga.
2. KETIDAKTAHUAN (AVIJJA)
- Ketidaktahuan mengenai penderitaan.
- Ketidaktahuan mengenai sebab penderitaan.
- Ketidaktahuan mengenai akhir penderitaan.
- Ketidaktahuan mengenai jalan yang membawa pada akhir penderitaan.
- Ketidaktahuan mengenai masa lampau.
- Ketidaktahuan mengenai masa yang akan datang
- Ketidaktahuan mengenai masa lampau dan masa yang akan datang
- Ketidaktahuan mengenai Hukum Asal-mula yang saling bergantungan.
Dha. 281
KETERANGAN
Empat bagian yang pertama menunjukkan ketidaktahuan mengenai Empat Kebenaran Mulia (lihat Kelompok Empat, Jilid I).
Untuk bagian 5, 6, dan 7, lihat No. 2, Kelompok Tiga. Untuk bagian 8, Lihat Kelompok Sebelas.
CATATAN :
Lihat juga Catatan, Kelompok Empat, No. 8 (empat macam ketidaktahuan).
3. PENGETAHUAN LUAR BIASA (VIJJA)
- Pandangan Terang (vipasssanañana)
- Menciptakan tubuh astral (manomayiddhi).
- Perbuatan-perbuatan jasmani (iddhividdhi).
- Telinga dewa (dibbasota).
- Membaca pikiran atau telepati (cetipariyañana).
- Mengingat kembali kehidupan-kehidupan lampau (pubbenivasanussati ñana).
- Mata dewa (dibbacakkhu).
- Penghancuran kekotoran-kekotoran secara mutlak (asavakkhaya ñana).
Di. Si. 9/101
KETERANGAN
Apa yang dimaksud dengan Pandangan Terang disini adalah kemampuan untuk menyadari hakekat sebenarnya dari Kelompok Kehidupan atau nama dan rupa. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam No. 4, Kelompok Tujuh.
Yang kedua diterangkan sebagai menciptakan atau memproyeksikan badan lain keluar dari satu badan seperti ‘menarik pedang keluar dari sarungnya’.
Selanjutnya telah diterangkan dalam No. 6, Kelompok Enam.
4. PENCAPAIAN-PENCAPAIAN (SAMAPATTI)
Empat Jhana ‘bentuk’
Empat Jhana ‘tanpa bentuk’
Sam. Sala. 17/323
KETERANGAN
Istilah ‘pencapaian’ di sini dipergunakan dalam suatu arti yang khusus, menunjukkan pada pencapaian dalam meditasi tingkat jhana. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat No. 7 dan 13, Kelompok Empat.