THE PROBLEM & RESPONSIBLE
Oleh : Sri Dhammananda; Penerbit : Dian Dharma;
Alih Bahasa : Kalyani Kumiayi S.E.;
RASA TAKUT DAN KEKHAWATIRAN
Rasa takut dan khawatir dilahirkan dari imajinasi pikiran yang dipengaruhi oleh kondisi keduniawian. Rasa itu bersumber dari keserakahan (craving) dan kemelekatan. Sebenarnya, hidup ini seperti gambaran film yang bergerak, segalanya secara terus-menerus bergerak dan berubah. Tidak ada apa pun di dunia yang permanen atau tetap diam. Mereka yang masih muda dan kuat mempunyai ketakutan akan kematian pada usia muda. Mereka yang telah lanjut usia menderita khawatir tentang hidup terlalu lama. Berada di antara dua keadaan tersebut sangatlah tersiksa.
Pengharapan tentang segala sesuatu yang menyenangkan tampaknya berlalu terlalu cepat. Pemikiran tentang keadaan yang tidak menyenangkan menciptakan kecemasan yang tampaknya enggan beranjak. Perasaan tersebut seperti wajar adanya. Keadaan timbul tenggelam dalam hidup semacam itu mempermainkan manusia seperti boneka yang dimainkan oleh tali. Tetapi pikiran adalah penguasa yang hebat terhadap dirinya sendiri.
Pelatihan pikiran, dengan kata lain dikenal sebagai kebudayaan pikiran, adalah langkah pertama menuju penjinakkan keresahan pikiran. Sang Buddha menjelaskan :
“Dari keserakahan Timbullah kesedihan,
dari keserakahan timbullah ketakutan,
Bagi ia yang sepenuhnya terbebas dari keserakahan,
tidak ada kesedihan, apalagi kekhawatiran.”
Semua kemelekatan akan berakhir dengan kesedihan. Tidak ada air mata ataupun ucapan selamat tinggal yang dapat memutuskan ketidakkekalan kehidupan. Segala yang berwujud tidak tetap adanya.
Tua dan muda menderita dalam keberadaan ini. Tidak ada pengecualiannya. Banyak anak remaja yang mengalami penderitaan pada masa pertumbuhan mereka. Dapat dimengerti bahwa remaja tidak berpengalaman dalam membangun hubungan dengan lawan jenis mereka. Mereka mencoba untuk menunjukkan kecantikan dan berusaha menarik perhatian lawan jenis mereka yang pada gilirannya merasa tersanjung karena dijadikan objek seks. Kedua pihak mencoba bukan untuk menjadi diri mereka, tetapi mencoba menjadi seseorang yang mereka anggap dewasa. Mereka takut bahwa jika bersikap seperti apa adanya akan ditertawakan. Tingkah laku semacam ini memungkinkan terjadinya eksploitasi. Ada rasa kekhawatiran terhadap penolakan dan juga penurunan ego. Cinta yang tidak terbalas seringkali “mematahkan” banyak hati para remaja karena mereka merasa telah mempermalukan diri sendiri. Beberapa di antaranya bahkan bunuh diri. Tetapi trauma semacam itu dapat dihindarkan jika kehidupan dilihat seperti apa adanya. Kepada orang-orang muda harus diajarkan pendekatan kehidupan secara Buddhis, sehingga mereka dapat berkembang menjadi dewasa dengan jalan yang benar.
“Pada siapa pun ketakutan itu timbul, ia timbul pada orang yang bodoh, bukan pada orang yang bijaksana.” Demikian sabda Sang Buddha. Ketakutan bukan lain daripada tahapan pikiran. Tahapan pikiran seseorang bergantung pada kontrol dan arahan; penggunaan pikiran yang negatif akan membuahkan ketakutan; penggunaan yang positif akan merealisasikan harapan dan tujuan-tujuan (ideals). Pilihan bergantung pada diri kita sendiri. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk menguasai pikirannya. Alam telah memberikan manusia satu kekuasaan penuh terhadap sesuatu yaitu pikiran. Segala sesuatu yang diciptakan manusia bermula dari bentuk pemikiran. Di sinilah kunci untuk membantu memahami prinsip dengan mana ketakutan dapat ditaklukkan.
Seseorang ahli anatomi Inggris pernah sekali waktu ditanya oleh seorang muridnya tentang apakah penyembuh bagi rasa takut yang paling mujarab, dan beliau menjawab, “Cobalah untuk melakukan sesuatu bagi orang lain.”
Sang murid merasa terpesona dengan jawaban yang aneh tersebut, dan meminta penjelasan lebih lanjut. Instrukturnya berkata, “Anda tidak dapat mempunyai dua pasang pemikiran pada saat yang bersamaan di dalam pikiran Anda.” Satu set pemikiran akan selalu mengusir set pemikiran yang lain. Jika, pikiran Anda sepenuhnya dipenuhi oleh keinginan membantu orang lain tanpa memikirkan imbalan, Anda tidak dapat mempunyai rasa ketakutan pada saat yang bersamaan.
“Kekhawatiran mengeringkan darah lebih cepat daripada usia.” Ketakutan dan kekhawatiran adalah tanda-tanda alami dari penjagaan diri. Tetapi ketakutan yang terus menerus dan kekhawatiran yang berlanjut adalah musuh bagi tubuh ini. Ketakutan dan kekhawatiran mengacaukan fungsi tubuh yang normal.
Kuasailah Pikiran Anda
Pikiran seseorang mempengaruhi keadaan diri sendiri secara mendasar. Pikiran mempunyai kekuatan yang sama sebagai obat tetapi juga dapat sebagai racun.
Ketika pikiran sedang dalam keadaan keji, ia dapat membunuh makhluk hidup tetapi ketika ia sedang dalam keadaan tenang dan tekun ia dapat bermanfaat bagi orang lain. Ketika pikiran terkonsentrasi pada pemikiran-pemikiran yang baik, dan didukung oleh usaha yang benar dan penuh pengertian, efek yang dihasilkan sangat besar sekali. Pikiran dengan pemikiran yang benar dan murni akan membawa kehidupan yang sehat dan rileks.
Sang Buddha bersabda : “Tidak ada musuh yang dapat mencelakakan seseorang sehebat pikiran yang serakah, pikiran yang penuh dengan kebencian, pikiran yang penuh dengan keirihatian dan kebodohan.”
Seseorang yang tidak tahu bagaimana mencocokkan pikirannya dengan keadaan, maka orang tersebut dapat dikatakan seperti telah mati. Putarlah pikiran Anda ke dalam, dan cobalah untuk mencari kesenangan dalam diri Anda sendiri.
Hanya ketika pikiran dikontrol dengan benar dan terarah ia dapat berguna bagi pemiliknya dan bagi masyarakat di sekitarnya. Pikiran yang tidak teratur merupakan suatu kerugian baik bagi pemiliknya maupun bagi masyarakat sekitarnya. Semua kekacauan yang timbul di dunia ini adalah ciptaan dari manusia yang belum belajar untuk mengatur, menyeimbangkan dan menenangkan pikirannya.
Ketenangan bukanlah kelemahan. Tingkah laku yang tenang setiap waktu menunjukkan tingkat kebudayaan seseorang. Tidaklah begitu sulit untuk menjadi tenang ketika segala sesuatunya berada dalam keadaan yang menyenangkan, tetapi untuk berada tetap tenang ketika sesuatu dalam keadaan tidak menyenangkan, sangatlah sulit. Ini adalah suatu kondisi sulit yang patut untuk diperjuangkan, karena dengan berlatih untuk bertindak-tanduk tenang dan dalam kontrol, seseorang membangun kekuatan karakternya.
Suara Alam
Orang modern tidak mendengarkan suara alam karena kesibukannya dalam pencapaian materi dan kesenangan. Aktivitas mentalnya sangat disibukkan oleh kesenangan duniawi sehingga ia mengabaikan kebutuhan spiritualnya. Tindak-tanduk yang tidak alami orang kontemporer ini dengan segera akan menghasilkan pandangan yang salah tentang kehidupan duniawi dan tujuan akhirnya. Inilah penyebab rasa putus asa, kecemasan, ketakutan dan ketidakamanan pada masa sekarang.
Jika seseorang itu jahat dan keji, hidup dengan menentang hukum alam dan semesta, tindakan, kata-kata dan pemikirannya akan mengotori seluruh atmosfer. Pelecehan terhadap alam tidak akan memberikan orang tersebut apa yang dibutuhkannya, sebaliknya, perpecahan, pertengkaran, konflik, epidemi dan kemalangan akan menimpanya.
Jika seseorang hidup sesuai dengan hukum alam, menjalani kehidupan yang benar, memurnikan atmosfer melalui perbuatan-perbuatannya yang baik dan luhur serta memancarkan kasih sayangnya pada makhluk hidup yang lain, orang tersebut dapat membawa kebahagiaan. Orang yang benar-benar menyukai kedamaian seharusnya tidak melanggar kebebasan orang lain. Adalah sesuatu yang salah mengganggu dan menipu orang lain.
Mungkin anda adalah seorang yang sangat sibuk, tetapi cobalah (paling tidak) untuk meluangkan waktu beberapa menit setiap hari, untuk bermeditasi atau membaca buku-buku yang berharga. Kebiasaan ini akan menghilangkan kekhawatiran dan sebaliknya akan mengembangkan pikiran Anda. Agama adalah suatu keuntungan tersendiri bagi Anda. Karena itu, tugas Anda untuk memikirkan (tentang) agama Anda. Sisakanlah sedikit waktu untuk menghadiri pertemuan-pertemuan keagamaan. Bahkan sedikit waktu yang dihabiskan dengan teman secara spiritual akan memberikan hasil yang baik.
Kesehatan Mental dan Kecenderungan Kriminalitas
Peningkatan dari segala macam penyakit mental dan gangguannya adalah sesuatu yang paling mencolok dalam era modern ini. Begitu banyak pasien yang menderita gangguan mental di seluruh penjuru dunia, khususnya di negara-negara yang kaya.
Dalam banyak kasus, bagian dari tindakan kriminal dalam lingkungan kita disebutkan dalam satu helaan nafas yang sama yaitu, sakit mental. Salah satu hasil positif yang memandang jauh ke depan dari penelitian Freud adalah bahwa pelaku kriminalitas dan kenakalan adalah mereka yang sakit mental, yang lebih membutuhkan perawatan daripada hukuman. Ini adalah pandangan liberal terhadap masalah tersebut yang mendasari semua “kemajuan” dalam usaha untuk mencoba mengubah dan mengganti hukuman dengan perehabilitasian.
Kenalilah Tetangga Anda
Jika kita melihat bagimana orang lain hidup, mungkin kita tidak akan pernah dapat belajar cara hidup yang lain. Berkelana, mungkin merupakan cara mendidik yang paling baik. Pertemuan secara langsung dengan orang yang berbeda dari kita, akan membuat kita merasa lebih simpati. Tidak toleran seringkali dilahirkan dari ketidakpedulian tentang kebutuhan dan cara berpikir orang lain.
Ketidak-bahagiaan Seseorang
Sang Buddha mengajarkan bahwa semua ketidak-bahagiaan dihasilkan dari keinginan yang egois terhadap : kesenangan yang dapat dibeli dengan uang, kekuasaan lebih akan orang lain dan yang paling penting, untuk hidup selamanya, bahkan sesudah kematian! Keinginan untuk hal-hal semacam ini membuat orang hanya mementingkan diri sendiri. Mereka hanya memikirkan diri sendiri, menginginkan segala sesuatu hanya untuk mereka sendiri, dan tidak perduli dengan apa yang akan terjadi terhadap orang lain. Ketika keinginan tidak terpenuhi, mereka menjadi gelisah dan tidak puas.
Satu-satunya jalan untuk menghindari keresahan semacam itu adalah dengan menyingkirkan keinginan yang menjadi penyebabnya. Ini sangat sulit; tetapi ketika seseorang dapat mencapainya, ia akan menghargainya.
Waktu Akan Menyembuhkan Luka Kita
Bila kesulitan telah berlalu, apa yang telah menyebabkan Anda menangis akan terlupakan dengan segera. Mungkin Anda teringat bahwa Anda menangis, tetapi telah lupa akan penyebabnya! Sejalan dengan pertumbuhan, kita sering terkejut ketika terjaga tengah malam dan merenung tentang apa yang telah menyusahkan kita pada siang hari, atau bagaimana ketika kita mengembangkan ketidaksukaan terhadap seseorang, dan membiarkan pikiran terus menerus untuk membalas dendam. Kita mungkin dapat terjatuh seketika karena sesuatu, dan kemudian akan bertanya-tanya mengapa kita begitu marah hanya karena hal yang sepele, dan terkejut ketika menyadari bahwa kita telah membuang banyak waktu dan tenaga. Kita telah dengan sengaja menjadi tidak bahagia ketika sebenarnya kita dapat mencegah hal tersebut dan mulai memikirkan tentang hal lain yang lebih baik.
Apa pun kesulitan dan bagaimanapun susah dan gelisah, waktu akan menyembuhkan luka kita. Tetapi pada awalnya tentu ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk mencegah agar diri kita tidak terluka. Mengapa kita harus membiarkan orang lain atau suatu masalah untuk mengeringkan tenaga dan membuat kita tidak bahagia? Jawabannya adalah tidak. Kita sendiri yang membuat diri ini menjadi tidak bahagia.
Anda mungkin mempunyai kesulitan di tempat kerja. Jangan membawa suasana yang tidak enak itu ke dalam rumah. Anda harus menyadari bahwa ada penyelesaian bagi masalah-masalah tersebut. Pemecahannya dapat ditemukan dengan cara mencapai kebebasan dari keinginan kita yang serakah, dengan menghilangkan semua bentuk kebingungan dan ketidakpedulian.
Kapan saja kita gagal untuk menemukan pemecahan bagi suatu masalah, kita cenderung mencari kambing hitam, untuk melampiaskan kemarahan kita. Kita tidak siap untuk mengakui keterbatasan diri sendiri. Lebih mudah untuk menimpakan kesalahan tersebut kepada orang lain. Sebenarnya, sebagian orang sangat menikmati perilaku tersebut. Ini benar-benar suatu tingkah laku yang sangat keliru. Kita tidak boleh menunjukkan permusuhan terhadap orang lain. Kita harus melakukan yang terbaik, menerima resikonya dan dengan tenang mengatasi permasalahan. Kita harus bersiap untuk menghadapi segala macam kesulitan yang kita temui.
Lingkungan Yang Sehat
Ejekan dan komentar yang ditujukan kepada Anda dengan sengit harus ditangkis dengan senda gurau. Ini adalah salah satu cara untuk menghindari kesalahpahaman dengan siapa pun. Kehilangan ketenangan hanya akan menjerat Anda sendiri.
Tidak ada cara bagi Anda untuk dapat mengubah semua orang di dunia agar mempunyai cara berpikir yang sama dengan Anda. Ini bahkan bukan ide yang menyengkan. Jika semua orang sependapat dengan Anda, dunia ini akan segera kehilangan ide.
Ada banyak cara untuk mengoreksi orang ketika ia bersalah. Dengan mengkritik, menyalahkan dan mempermalukannya di depan publik, Anda hanya akan memperburuk keadaaan dan bukannya membenahi. Pengkritikan pasti akan membuat lebih banyak musuh. Jika Anda dapat menunjukkan perhatian bagi masa depan seseorang dengan kata-kata yang baik, suatu hari ia akan berterima kasih.
Kapan saja bila Anda mengeluarkan pandangan tentang sesuatu jangan pernah menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak menyenangkan. Diplomasi, kelembutan dan kesopanan tidak akan melukai siapa pun. Sebenarnya mereka akan membuka banyak pintu.
Jangan merasa defensif ketika kesalahan Anda ditunjukkan. Kesalahan adalah tanda untuk dapat belajar tentang kesempurnaan. Kemarahan adalah kamuflase yang jelek untuk menutupi keterbatasan. Ketika seseorang kehilangan kesabarannya ia akan mengeluarkan banyak hal yang sebenarnya lebih baik tidak dikatakan. Jangan pernah menceritakan rahasia pribadi teman Anda bagaimanapun marahnya Anda terhadap ia saat itu. Anda hanya akan merendahkan diri Anda sendiri dan kemudian orang lain tidak akan pernah dapat menerima Anda sebagai teman sejati. Orang lain akan berpikir bahwa Anda akan dapat melakukan hal yang sama, seperti melukai teman lama Anda : tidak akan ada seorang pun yang akan mempercayai Anda lagi.
Punyailah Keberanian Menghadapi kritik
Rasa manis menyebabkan sakit, pahit datang bersama penyembuhannya. Pujian terasa manis, suatu jalan yang menyebabkan kesakitan; dan kritik merupakan pil pahit yang menyembuhkan. Kita harus mempunyai keberanian mkenyambut kritik dan tidak takut terhadapnya. “Kejelekan yang kita lihat dalam diri orang lain, adalah cerminan dari diri kita sendiri”.
Kehidupan seseorang, keadaan dan dunia adalah cerminan dari pemikiran dan kepercayaan mereka sendiri. Semua orang adalah cermin bagi diri mereka sendiri, kesakitan, penyakit dan semuanya.
Kebahagiaan dan Materialisme
Banyak orang percaya bahwa mereka dapat memecahkan masalah hanya dengan uang. Akan tetapi mereka tidak dapat melihat bahwa uang itu sendiri mempunyai kesulitannya sendiri. Uang tidak dapat menyelesaikan segala sesuatu.
Sebagian besar orang tidak (pernah) berpikir dengan benar. Sepanjang hidupnya mereka seperti anjing pemburu yang berlarian mengejar kelinci sampai keliangnya. Ketika pengejaran tersebut selesai, semua kesenangannya berakhir. Ini hampir sama halnya dengan kesenangan dalam dunia materialisme. Segera setelah objek yang diinginkan telah dicapai, kebahagiaan berakhir dan keinginan yang baru timbul. Mendapatkan objek itu sendiri tampaknya tidak semenarik proses pengejarannya.
Atau ketika kita kehilangan sesuatu ingatlah nasihat berikut ini :
“Jangan katakan bahwa ini kepunyaanmu dan itu kepunyaanku,
Katakan saja, ini datang padamu dan itu datang padaku,
Sehingga kita tidak akan menyesal ketika sinarnya menghilang,
Karena memang demikianlah sifat semua hal yang bersinar,”
Kekayaan bukanlah sesuatu yang harus Anda tumpuk hanya karena keinginan yang kuat. Ini dimaksudkan untuk kesejahteraan Anda dan juga orang lain. Cobalah untuk membuat dunia sekitar Anda menjadi tempat tinggal yang lebih baik. Gunakanlah kekayaan Anda dengan bijaksana untuk mengurangi penderitaan si miskin, si sakit, dan si tua. Penuhilah kewajiban kepada masyarakat, negara dan agama. Ketika telah datang waktunya bagi Anda untuk pergi, bayangkan kedamaian dan berkat yang telah Anda capai dengan perbuatan yang baik dan tidak mementingkan diri sendiri yang telah Anda lakukan di masa yang lampau.
Mencari kekayaan melalui judi adalah seperti mengharapkan mendung yang berlalu untuk melindungi kita dari panas matahari. Di sisi lain, mencapai kesejahteraan melalui kerja yang rajin adalah seperti membangun tempat berlindung yang permanen untuk menghadapi panas dan hujan.
“Kekayaan Anda akan bertahan ketika Anda mati. Teman-teman Anda akan mengikuti Anda sampai di tempat penguburan. Tetapi hanya tindak tanduk yang baik dan buruk yang telah Anda lakukan semasa hidup (Kamma) yang akan mengikuti Anda jauh sesudah pemakaman.”
Memenuhi impian untuk hidup sebagai orang kaya kedengarannya seperti sulap, tetapi ketakutan dan kekhawatiran akan selalu menunggu sulap semacam itu untuk berakhir. Cara hidup yang kaya membawa gangguan mental. Dengan begitu banyak kekayaan, hal-hal yang sederhana dalam kehidupan, seperti persahabatan, kepercayaan dan keyakinan yang diperoleh secara wajar dan apa adanya dalam kehidupan yang lebih sederhana menjadi tidak mungkin untuk dicapai. Ketika cara hidup mulai membawa rasa tidak aman, maka diperlukan kebijaksanaan untuk membawanya kembali menuju arah yang benar. Kekayaan mempunyai nilai tukarnya sendiri; kebahagiaan karena mempunyai kekayaan dihilangkan oleh kekhawatiran dan ketakutan akan kehilangan semua itu.
Untuk kebahagiaan kita sendiri, kita harus memperoleh harta dengan cara yang benar. “Diberkatilah mereka yang mendapatkan nafkah tanpa melukai yang lain.” Demikian sabda Sang Buddha. Kebahagiaan tidak dapat berlangsung lama dan berarti, jika kekayaan membawa ketakutan dan penderitaan pada akhirnya. Kekayaan dengan kecongkakan menimbulkan keirihatian; tetapi kekayaan yang diatur dengan baik akan menghasilkan rasa hormat.
“Kekayaan hanya dapat mempercantik rumah Anda, tetapi bukan Anda. Hanyalah nilai-nilai luhur yang dapat mempercantik Anda. Baju dapat mempercantik tubuh Anda tetapi bukan Anda. Hanyalah perilaku baik yang dapat melakukannya.”
Pada akhirnya, adalah suatu anugerah untuk mengetahui bahwa “kebahagiaan adalah parfum yang tidak dapat Anda taburkan pada orang lain tanpa mengenai diri Anda sendiri.” Dunia mungkin tidak seperti apa yang Anda inginkan tetapi Anda dapat mencocokkan hati Anda dengannya sehingga Anda dapat menemukan kebahagiaan. Hanya ketika telah berkorban dalam usaha melakukan yang baik, Anda dapat berada di atas yang lain dalam pengertian dan merasakan kebahagiaan diri.
“Jika kita ingin menemukan kebahagiaan, marilah kita tidak berpikir untuk menerima balas jasa dan rasa terima kasih, memberilah dengan rasa kebahagiaan dari dalam. Tidak ada balas jasa adalah sesuatu yang biasa. Rasa terima kasih adalah mawar : ia harus dipelihara, diberi air dan dipupuk, dicintai dan dijaga.” (Dale Carnegie).
Bertindak Dengan Bijaksana
Orang harus tahu bagaimana menggunakan masa muda, kekayaan dan pengetahuannya pada tempat dan waktu yang sesuai dan juga bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Jika ia menyalahgunakan hak tersebut, itu hanya akan menyebabkan kejatuhannya. “Orang harus cukup kuat untuk mengetahui kapan ia lemah, cukup berani untuk menghadapi ketakutan, bangga dan tidak tergoyahkan dalam kekalahan yang wajar, rendah hati dan lembut dalam kemenangan.”
Beberapa orang mendapat anugerah dengan serta merta menjadi kaya melalui warisan atau suatu perubahan. Tetapi tidak banyak yang disertai dengan kebijaksanaan untuk melindungi, menyimpan atau menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat. Segala sesuatu yang tidak didapatkan dengan tetes keringat dan kerja keras cenderung untuk dihamburkan dengan sembarangan.
Sesuaikanlah Diri Anda
Kebiasaan dan tradisi adalah ikatan yang penting untuk mempelajari dan membagi pengalaman manusia dalam masyarakat. Dilema yang kita hadapi di dunia yang selalu berubah ini adalah, “Apakah untuk hidup dengan masa lalu atau memutuskannya? Akan selalu ada jurang perbedaan antara yang muda dan yang tua karena berubahnya persepsi keadaan dan nilai-nilai. Generasi yang tua takut bahwa nantinya para orang muda tersebut akan kehilangan nilai-nilai warisan dan yang muda takut bahwa masa lalu dapat menjadi batu sandungan dalam kehidupan modern. Perubahan harus selalu dipertimbangkan dengan berhati-hati.
Kebudayaan populer menciptakan idola-idola dan jagoan-jagoan sementara, yang menggambarkan cara hidup yang penuh dengan konflik. Media massa membantu untuk menekankan hal ini dan pikiran para orang muda cenderung untuk menerimanya. Sangatlah penting bagi orang-orang muda untuk mempunyai kebijaksanaan orang tua, untuk dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Nilai-nilai luhur yang kuno, telah diuji oleh waktu dan terbuktikan tidak akan berubah. Seperti nilai-nilai kejujuran, kerja keras, kebebasan untuk memperbaiki taraf hidup tetap saja segar dalam segala komunitas.
Dalam perkawinan dan pemakaman bangsa Asia, tradisi dan kebudayaan sangatlah penting. Pertanyaannya, apakah kita harus menghabiskan begitu banyak uang dan waktu untuk meneruskan tradisi atau kebudayaan dalam dunia modern ini. Apakah semuanya itu benar-benar penting? Tidak ada nasehat yang lebih baik daripada apa yang telah diberikan oleh Sang Buddha di dalam Kalama Sutta :
“Ketika Anda tahu dalam diri Anda bahwa Ide-ide ini tidak menguntungkan, memungkinkan untuk dicela, dinasehati oleh yang bijaksana, setelah diterapkan dalam praktik akan membawa akibat yang buruk dan mencelakakan, maka Anda harus meninggalkannya. Ketika Anda mengetahuinya sendiri dalam diri Anda ‘Hal-hal ini baik, tidak tercela, dipuji oleh para bijaksana, setelah diterapkan akan membawa kebahagiaan dan kesejahteraan’ maka Anda harus berlatih dan berjalan di dalamnya.”
Manusia adalah ciptaan alam. Selama seseorang masih terlibat dalam memasyarakatkan lingkungan dan mencoba mengatur kembali dunia agar menjadi lebih baik, waktu akan selalu menjembatani antara generasi muda dan tua. Kekhawatiran dan ketakutan tentang perubahan akan kehilangan cengkeramannya. Yang tua hanya perlu mengingat bagaimana dulu generasi di atasnya juga menentang sebagian cara hidup mereka ketika muda. Toleransi bagi suatu perbedaan merupakan suatu nilai yang luhur. Hanya tingkah laku orang berbahagia yang terbuka.
Uruslah Urusan Anda Sendiri
Adalah suatu anugerah untuk dapat mengurus urusan sendiri tanpa berurusan dengan keraguan dari orang lain. Inilah nasehat Sang Buddha :
“Seseorang tidak boleh munuduh orang lain akan hal yang telah dan belum mereka kerjakan sendiri, tetapi kelakuan diri sendirilah yang patut mendapat pujian atau celaan.”
“Ia yang selalu mengamati kesalahan orang lain, dan selalu merasa terganggu, kegelapan batin menjadi meningkat karenanya. Ia jauh dari penghancuran kebodohan batin.”
“Mudah untuk melihat kesalahan orang lain; tetapi kesalahan sendiri sulit untuk dilihat. Orang menampi kesalahan orang lain seperti dedak; tetapi kesalahan sendiri seperti seekor unggas yang pandai menutupi dirinya.”
Tidak ada yang bebas dari kritik dan kesalahan. Sang Buddha bersabda :
“Mereka menyalahkan orang yang diam, Mereka menyalahkan orang yang banyak bicara dan orang yang bicara secukupnya. Karena itulah, tidak ada di dunia ini yang tidak disalahkan.”
Lebih lanjut beliau bersabda :
“Tidak akan pernah ada orang baik dulu, sekarang atau yang akan datang, yang sepenuhnya disalahkan atau yang sepenuhnya dipuji”
Tidak semua yang mengkritik Anda adalah musuh Anda. Kecaman mereka dapat digunakan untuk mengenali kelemahan-kelemahan yang Anda sendiri tidak dapat melihatnya. Anda seharusnya tidak menyerah untuk bekerja keras hanya karena kecaman. Jika dapat mengakui kelemahan sendiri, maka sebenarnyalah Anda mempunyai kekuatan intelektual untuk sukses.
“Orang-orang mulia tidak menyimpang dari jalan yang benar, biarkan yang terjadi terjadilah dan jangan merindukan kesenangan duniawi. Yang bijaksana tetap bertahan dalam tenang dan teguh dalam pikiran, baik dalam suka maupun duka.”
Janganlah Menjadi Bias
Anda seharusnya tidak memutuskan dengan tergesa-gesa tentang suatu masalah ketika sedang berada dalam suasana hati yang tidak baik atau sedang dalam tekanan. Segala keputusan atau kesimpulan yang dilakukan pada saat seperti itu akan menjadi sesuatu yang Anda sesali di kemudian hari. Biarkanlah pikiran menjadi tenang, sehingga penilaian Anda tidak akan menjadi bias.
Pupuklah toleransi, karena toleransi membantu Anda untuk bersimpati dengan kesulitan orang lain. Hindarilah mengkritik yang tidak perlu. Cobalah untuk menyadari bahwa manusia yang paling baik pun tidaklah sempurna. Kelemahan yang Anda temukan pada orang lain bisa jadi dapat ditemukan pula pada diri Anda. Telah dikatakan, agar jangan melemparkan batu pada orang lain ketika hidup di dalam rumah kaca.
Kerendahan Hati
Kerendahan hati adalah ukuran terbaik bagi manusia untuk mengetahui perbedaan antara apa yang ada (what is) dan apa yang akan terjadi (what is yet to be). “Sang Buddha sendiri memulai perjalanan-Nya dengan membuang semua predikat kebangsawanan-Nya. Beliau mencapai keBuddhaan dalam kehidupan-Nya tetapi tidak pernah kehilangan kewajaran-Nya, tidak pernah mengasumsikan kekuatan super. Ajaran-Nya dan contoh-contoh yang dibawakan senantiasa sederhana, Beliau adalah orang yang paling rendah hati.”
Jangan Buang Waktu Anda
Membuang waktu untuk khawatir tentang masa depan, bersedih mengenai masa lalu, atau dalam ketidak-waspadaan, menunjukkan ketidak-pantasan untuk duduk dalam tingkat mulia yang diinginkan oleh makhluk hidup. Karena itu berarti membuat kamma jelek yang akan membawa ke tempat yang sesuai dengan ketidak-patutannya. Ingatlah ini selalu dalam pikiran Anda, dan berbuat baiklah selagi masih mampu. Dengan membuang waktu, Anda tidak hanya melukai diri sendiri tetapi juga yang lain, karena waktu orang lain sama halnya dengan waktu Anda sendiri.
Kesabaran dan Toleransi
Bersabarlah terhadap semuanya. Kemarahan membawa seseorang menuju jalan yang gelap. Selain menjengkelkan dan mengganggu orang lain, kemarahan juga melukai diri sendiri. Kemarahan melemahkan tubuh dan mengganggu pikiran. Kata-kata yang kasar, seperti anak panah yang diluncurkan dari busurnya, tidak dapat ditarik kembali meskipun Anda menawarkan ribuan kata maaf untuk itu.
Beberapa makhluk tertentu tidak dapat melihat pada malam hari, beberapa yang lain tidak dapat melihat pada melihat pada siang hari. Tetapi orang yang terseret dalam kebencian tidak dapat melihat apa pun baik siang atau pun malam.
Dengan siapa dan dengan apakah Anda bertengkar ketika sedang marah? Anda bertengkar dengan diri sendiri, karena Anda sendirilah musuh terburuk bagi Anda. Pikiran adalah teman yang terbaik tetapi dapat dengan mudah menjadi musuh yang terburuk. Beberapa variasi penyakit jantung dan kulit dapat ditelusuri berasal dari penolakan yang bertumpuk, kebencian dan keiri-hatian. Perasaan-perasaan yang menghancurkan semacam itu meracuni hati. Kesemuanya itu mempercepat perkembangan penyakit laten dengan cara mengurangi daya kekebalan tubuh terhadap mikroba.
Membalas Kejahatan dengan Kebaikan
Jika Anda ingin menyingkirkan musuh, pertama Anda harus membunuh musuh terbesar dalam diri, yaitu kemarahan Anda. Jika Anda terpancing oleh gangguan dari musuh, itu artinya Anda memenuhi keinginan musuh, hingga tanpa sadar Anda masuk dalam jebakan mereka.
Seharusnya Anda tidak berpikir, bahwa Anda hanya belajar dari mereka yang memuji, membantu, dan berhubungan akrab dengan Anda. Anda dapat belajar sangat banyak dari musuh Anda. Anda seharusnya tidak berpikir bahwa mereka sepenuhnya salah hanya karena mereka menjadi musuh Anda. Mereka mungkin juga mempunyai kualitas-kualitas yang baik.
Anda tidak dapat menyingkirkan musuh Anda dengan membalas kejahatan dengan kejahatan; itu hanya akan mengundang lebih banyak musuh. Metode yang paling baik untuk menghadapi musuh adalah dengan memancarkan kasih sayang kepada mereka. Anda mungkin berpikir bahwa ini tidak mungkin atau sesuatu yang tidak logis. Tetapi ini terbukti sebagai cara bagi semua orang yang berbudaya. Ketika Anda mengetahui bahwa seseorang marah kepada Anda, pertama Anda harus mencoba untuk mengetahui penyebab utamanya. Jika ini disebabkan karena kesalahan Anda, maka Anda harus mengakuinya dan tidak ragu-ragu untuk meminta maaf padanya. Jika ini disebabkan oleh kesalahpahaman, Anda harus mencoba untuk menjelaskannya.
Jika disebabkan oleh keirihatian, cobalah untuk memancarkan kasih sayang. Anda dapat mempengaruhinya dengan getaran mental. Mungkin Anda tidak mengerti cara kerjanya tetapi dari pengalaman banyak orang yang telah terbukti bahwa cara ini adalah metode yang paling kuat, jitu dan mudah untuk mendapatkan teman. Metode ini sangat disarankan dalam ajaran Buddhis. Untuk melakukan ini, tentu saja Anda harus mempunyai keyakinan dan kesabaran. Dengan demikian, Anda akan mampu membuat musuh Anda mengerti bahwa ia salah. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan berbagai manfaat dengan tidak menampung permusuhan dalam hati.
Kasih Sayang
Selama masih ada walaupun hanya satu saja makhluk hidup yang dapat Anda hibur dengan kata-kata, yang dapat membangkitkan semangat hidupnya, dapat terhibur dengan kehadiran Anda, dapat dibantu dengan harta duniawi, betapapun kecilnya dana tersebut, Anda adalah harta yang berharga bagi kehidupan manusia. Anda tidak seharusnya patah semangat atau tertekan.
Ada saatnya dimana orang yang Anda cintai mungkin tampak tidak memperhatikan Anda, dan hati Anda merasa berat karenanya. Tetapi tidak ada alasan yang cukup untuk patah semangat. Apa yang menjadi masalah, selama Anda mempunyai rasa kasih sayang yang besar pada sesama? Kebahagiaan seseorang tidak seharusnya bergantung pada orang lain. Ia yang selalu mengharapkan kebahagiaan datang dari orang lain, sebenarnya ia lebih buruk dari seorang pengemis yang berlutut dan menangis untuk memohon makanan.
Jahatnya Narkotik dan Alkohol
Alkohol telah digambarkan sebagai salah satu penyebab utama kemunduran kondisi fisik dan mental seseorang. Sekarang ini, bentuk lain penyalahgunaan obat yang lebih berbahaya dan mencelakakan telah menciptakan masalah kemanusiaan yang lebih parah. Masalah ini sekarang telah menjadi masalah dunia. Reaksi dari penyalahgunaan obat-obat terlarang lebih serius dan lebih mematikan daripada alkohol. Pencurian, perampokan, kejahatan seksual dan penggelapan uang banyak terjadi di bawah pengaruh obat-obat ini.
Para pengedar narkotik, yang tidak hanya puas sebagai penjaja kematian bahkan mencoba untuk menguasai pemerintahan yang lemah melalui korupsi, penyuapan, gerakan subversif dan pengeboman. Pemerintah harus melindungi rakyatnya dari pengaruh obat terlarang. Akan tetapi, para gembong narkotik dengan strategi setannya telah mengancam dasar dari masyarakat – harga diri manusia (human dignity). Para pembicara karena kesadaran dan keluarganya, terus menerus mempertaruhkan nyawanya dengan berbicara dan memerangi penyebaran narkotik tersebut.
Tanpa kerjasama internasional untuk menghancurkan kejahatan ini, vitalitas dan masa depan banyak negara akan menjadi suram. Secara global, tak terhitung berjuta-juta dollar telah dihabiskan untuk memerangi dan menyingkirkan kebiasaan dan kecanduan terhadap hal ini, tetapi gejala kegilaan ini terus saja bertahan. Kewajiban kita berusaha dengan segala upaya dan kemampuan untuk menghilangkan kebiasaan yang mencelakakan ini dan mencegah anak-anak kita agar tidak mendekatinya. Kehidupan sebagai pecandu atau pemabuk adalah kehidupan neraka, memimpin orang lebih cepat menuju ke pemakaman mereka.
Mabuk
Mabuk menghilangkan akal sehat,
Mengacaukan ingatan,
Mengotori pikiran,
Menghilangkan kekuatan,
Meracuni darah,
Menyebabkan luka dalam dan luar yang tak tersembuhkan,
Adalah sihir bagi tubuh,
Setan bagi pikiran,
Pencuri kantong,
Kutukan kemelaratan,
Musuh seorang isteri,
Penderitaan bagi anak,
Gambaran dari monster,
Pembunuh bagi diri,
Yang minum untuk kesehatan orang lain,
Dan merusak hidup sendiri.
Sebagai makhluk hidup, kita harus mempunyai kekuasaan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk. Menghindarlah dari narkotik dan minuman keras. Bantulah orang lain untuk berbuat demikian pula. Itu merupakan sumbangan kinerja yang terbaik bagi kehidupan manusia.
Anda Menciptakan Neraka dan Surga Di Sini
Jika Anda ingin hidup di dunia ini dengan aman dan bahagia, izinkanlah orang lain untuk hidup dengan aman dan bahagia. Sehingga Anda dapat membuat dunia ini menjadi tempat yang berharga untuk didiami.” Hanya dan hanya jika Anda tidak dapat menyesuaikan diri untuk hidup menurut prinsip yang mulia ini, Anda tidak dapat mengharapkan kebahagiaan dan kedamaian di dunia ini. Anda tidak dapat mengharapkan kedamaian dan kebahagiaan hanya dengan berdoa.
Jika Anda bersikap sesuai dengan prinsip moralitas, mengutamakan harkat kemanusiaan. Anda dapat menciptakan sendiri surga di sini, di dunia ini. Anda juga dapat menciptakan api neraka, jika merusak kehidupan manusia yang berharga ini. Dengan tidak mengetahui bagaimana hidup sesuai dengan hukum alam, kita sering terjungkal. Jika setiap orang dapat hidup secara terhormat, menghidari mencelakakan orang lain, orang akan benar-benar dapat menikmati anugerah surgawi saat ini daripada berharap untuk menikmatinya sesudah meninggal nanti.
Nilai-nilai luhur dan kejahatan mempunyai reaksi yang tidak terhindarkan di dunia ini. Kasih sayang bagi semua makhluk hidup adalah satu-satunya cara untuk menciptakan surga. Kita dapat mempunyai keinginan yang ideal bagi kesejahteraan semuanya dengan menghembuskan nafas toleransi dan simpati bagi kemajuan dan kebahagiaan orang lain.
Kita telah berjalan begitu jauh menjadi seorang manusia karena seorang manusia lain telah menunjukkan jalannya bagi kita. Dengan membantu orang lain secara moral, Anda membantu diri sendiri dan dengan membantu diri Anda secara moral Anda membantu orang lain.
Kehidupan Perkawinan yang Berbahagia
Dalam perkawinan yang sesungguhnya, seorang pria dan wanita lebih banyak berpikir tentang kerja sama daripada berpikir mengenal diri sendiri. Perkawinan adalah seperti sepeda yang dibuat untuk dikayuh bersama. Perasaan aman dan kepuasan datang dari rasa saling percaya. Adalah ketidaksabaran dan kesalahpahaman yang seringkali bertanggung jawab dalam keretakan rumah tangga. Isteri bukanlah pembantu bagi suami. Ia berhak untuk dihormati sejajar dengan suami. Meskipun suami mempunyai kewajiban untuk mencari nafkah, membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari tidaklah merusak ‘kejantanan’ seorang suami. Sebaliknya juga seorang isteri yang terus menerus menggerutu dan merengek tidak akan membantu mengatasi kesulitan. Demikian juga dengan rasa curiga terhadap suami tidak akan membuat perkawinan menjadi lebih bahagia. Jika suami mempunyai kelemahan maka hanya toleransi dan kata-kata yang menghiburlah yang akan membantunya. Pengertian benar dan moralitas yang baik adalah sisi praktik nyata kebijaksanan.
Perkawinan adalah sebuah anugerah, tetapi banyak orang yang mengubahnya menjadi neraka. Kemiskinan bukanlah penyebab utama keretakan perkawinan. Baik suami ataupun isteri harus belajar untuk membagi suka dan duka dalam kehidupan sehari-hari. Saling mengerti adalah rahasia kehidupan keluarga yang bahagia.
JANGAN KHAWATIR
Rahasia kehidupan sukses yang bahagia adalah mengerjakan apa yang harus dikerjakan saat ini dan tidak khawatir akan masa lalu dan masa datang. Kita tidak dapat mengubah masa lalu dan kita tidak dapat menebak masa yang akan datang. Akan tetapi ada suatu masa dimana kita mempunyai kekuasaan di atasnya dan itu adalah saat ini.
Banyak orang yang hanya khawatir akan masa depannya. Mereka harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan. Khayalan apa pun yang mereka bayangkan, impian apa pun yang mereka punyai, mereka harus selalu ingat bahwa mereka hidup di dunia yang penuh dengan keretakan dan perubahan.
“Tidak ada bintang yang dapat kita percayai,
Tidak ada sinar pembimbing, Yang kita tahu
adalah bahwa kita harus
BAIK, JUJUR, BENAR.”
Tonggak Kesuksesan
Kegagalan tidak lain adalah tonggak keberhasilan. Belajar mengenali kegagalan-kegagalan adalah untuk mencapai keberhasilan. Tidak pernah gagal artinya tidak pernah menang. Kalau kita tidak pernah mengalami kegagalan dan merasakan pahitnya, maka kita tidak akan pernah menghargai manisnya kemenangan; hanya akan menjadi sesuatu yang membosankan atau sedikit menarik. Kegagalan tidak hanya membantu kita untuk menjadi berhasil, tetapi juga membuat kita bersemangat, antusias, dan kaya pengalaman.
“Kita hidup, bekerja dan bermimpi,
Semuanya mempunyai bagian,
Kadang kita tertawa;
Terkadang kita menangis,
Demikianlah waktu berlalu.”
Kecantikan yang Sesungguhnya
Kejelekan secara fisik bukanlah cacat bagi cantiknya kepribadian. Jika seorang yang buruk rupa mengembangkan kasih sayang, kasih sayang tersebut akan tampak unggul dalam ketenangan, cerahnya wajah, keramahan, kebaikan, kehalusan. Daya tarik semacam itu akan dengan mudah menggantikan segala macam kekurangan dalam penampilannya.
Sebaliknya, seorang yang tampan dengan hawa kesombongan akan tampak begitu tidak menyenangkan dan membosankan. Keindahan dalam (inner charm) adalah kecantikan yang sesungguhnya. Ia mempunyai kualitas dan daya tarik khusus.
Mengapa Sulit Meninggalkan Dunia Ini?
Bagi sebagian besar orang kematian adalah kejadian yang tidak diundang. Dengan begitu banyak keinginan yang akan dicapai, kehidupan meskipun penuh dengan penderitaan tidak pernah benar-benar berhenti. Orang merasa lebih senang dengan tipuan kebahagiaan daripada dengan kenyataan kematian. Jika mereka memang harus memikirkannya maka itu hanyalah akan menjadi pemikiran dalam saat-saat terakhir.
Kemelekatan pada dunia menciptakan ketakutan yang sangat akan kematian. Tetapi sebenarnya kehidupan tidak lain adalah penderitaan. Kematian adalah sesuatu yang wajar dan tidak dapat dihindarkan. Ia tidak menakutkan seperti pikiran tentang kematian itu sendiri. Pikiran mempunyai cara untuk menggambarkan ketakutan tentang kematian secara berlebihan. Sebabnya adalah, pikiran tersebut tidak terlatih untuk melihat ketidakkekalan dan ketidakpuasan. Ia cenderung untuk melekat pada ilusi seperti seorang yang hampir tenggelam bergantung pada jerami.
Ia menciptakan ketidaknyamanan bahkan bagi mereka yang dengan tekun berdoa untuk mendapatkan pengampunan dan tempat di surga ketika hidup tampaknya tanpa harapan. Rasa takut akan kematian adalah manifestos! dari gambaran instink tentang kekekalan kehidupan. Tetapi ada cara untuk mengatasi ketakutan tersebut. Lakukanlah beberapa kegiatan amal bagi kesejahteraan manusia untuk mendapatkan harapan dan keyakinan pada hidup yang akan datang. Cinta yang tidak meminta balasan menghilangkan semua kemelekatan yang egoistis.
Kemurnian pikiran, ketidakmelekatan pada hal-hal duniawi, akan memberikan jaminan kebahagiaan ketika harus berpisah dengan dunia ini. Adalah perenungan yang terus-menerus tentang ketidakkekalan hidup, dan kebijaksanaan untuk memperbaiki cara hidup yang salah, yang menghilangkan ketakutan akan kematian. Teguhkanlah pikiran untuk menghadapi kenyataan kehidupan. Hindarilah ambisi yang tidak realistis dan tidak praktis. Kembangkanlah keyakinan diri, maka Anda akan menjadi lebih santai dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam kehidupan.
Tanggung Jawab
Kita semua cenderung untuk menyalahkan orang lain atas kekurangan dan kemalangan kita sendiri. Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda sendirilah yang bertanggung jawab atas masalah Anda? Panderitaan Anda tidak ada hubungannya dengan kutukan keluarga atau dosa asal leluhur. Bukan juga disebabkan oleh dewa atau setan. Penderitaan Anda adalah karena perbuatan Anda sendiri, Karena itu Anda sendirilah pelaksana dan pembebas hukuman itu. Pada saat yang sama Anda sendirilah pencipta surga dan neraka bagi Anda. Anda mempunyai potensi untuk menjadi orang suci ataupun pendosa. Tidak ada orang lain yang dapat membuat Anda menjadi pembuat dosa ataupun orang suci.
Anda harus belajar untuk memikul sendiri tanggung jawab terhadap kehidupan Anda. Anda harus belajar untuk mengakui kelemahan Anda sendiri tanpa menyalahkan atau mengganggu orang lain. Ingatlah pepatah kuno : Orang yang tidak berbudaya selalu menyalahkan orang lain; orang yang agak berbudaya selalu menyalahkan diri sendiri dan orang yang benar-benar berbudaya tidak menyalahkan siapapun.
Kapan saja kesulitan timbul, kita sebagai orang yang mempunyai pengertian harus memcoba untuk mencari penyebab di mana letak kesalahannya tanpa menyalahkan orang lain. Jika setiap orang mencoba untuk memperbaiki kesalahannya sendiri, tidak akan ada masalah ataupun konflik di dunia ini. Tetapi orang tidak mau berusaha untuk meningkatkan pengertian mereka dengan berusaha untuk bertindak tidak menyimpang. Mereka memilih mencari kambing hitam. Mereka mencari penyebab kesulitan mereka pada orang luar karena mereka enggan untuk mengakui kelemahan mereka sendiri.
Orang begitu banyak berpikir tentang tipuan dan berusaha mencari alasan untuk membenarkan tindakannya sehingga menimbulkan ilusi bahwa ia tanpa salah. Sang Buddha bersabda :
“Kesalahan orang lain lebih mudah untuk dilihat; sangatlah sulit untuk melihat kesalahan sendiri.”
Mereka menolak kesalahan untuk menyembunyikan kelemahan. Banyak orang mengambil tindakan agresif terhadap orang lain, sambil berpikir bahwa dengan bertindak demikian mereka dapat menghindarkan situasi yang memalukan atau menghindari keluhan yang ditujukan kepada mereka. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan seperti itu hanya akan menciptakan lebih banyak masalah bagi diri mereka sendiri selain itu juga menimbulkan lingkungan yang tidak sehat di sekitarnya.
Anda harus berani untuk mengakui bila salah. Jangan mengikuti cara orang yang tidak berbudaya yang selalu menyalahkan orang lain. Sang Buddha lebih lanjut mengatakan :
‘Orang bodoh yang tidak mengakui kebodohannya, adalah benar-benar bodoh. Dan orang bodoh yang mau mengakui kebodohannya adalah orang yang bijaksana.’
Anda bertanggung jawab akan penderitan yang datang kepada Anda. Ketika Anda mengizinkan suatu kejadian kecil untuk membalik dan menjengkelkan Anda, hal itu akan menambah penderitaan yang Anda alami. Anda harus mengerti bahwa bukanlah ada sesuatu yang salah dengan dunia, tetapi ada sesuatu yang salah pada tiap-tiap individu.
Tanggung Jawab Anda Agar Tercipta Saling Mengerti
Ingatlah, apa pun yang terjadi Anda tidak dapat merasa sakit hati, jika tahu bagaimana menjaga keseimbangan pikiran. Sakit hati karena kebiasaan mentalitas yang diterapkan pada diri sendiri dan orang lain. Jika menunjukkan perilaku penuh-kasih pada orang lain, maka Anda akan menerima balasan sikap yang sama. Begitu pula dengan kebencian, Anda akan menerima kebencian juga. Orang marah bernafaskan racun, yang akan melukai dirinya.
Orang yang marah, dan berteriak pada orang lain tidak akan dapat melihat segala sesuatu dengan perspektif yang benar, seperti ada asap dalam matanya. Orang yang cukup bijaksana untuk tidak marah, tidak dapat sakit hati. Selalu ingatlah bahwa tidak ada orang yang dapat menyakiti, kecuali Anda membuka jalan agar hal tersebut dapat terjadi. Jika mengikuti Dhamma, maka Dhamma tersebut akan melindungi Anda. Sang Buddha bersabda : ‘Siapa pun yang melukai orang yang tidak membahayakan, orang yang suci dan tidak bersalah, terhadap orang semacam itu kejahatan akan mengenainya seperti debu yang ditaburkan melawan angin.’
Jika memancing kemarahan orang lain maka Anda bertanggung jawab akan reaksinya. Menunjukkan tingkah laku yang agresif, akan memenuhi hasrat musuh Anda.
Jangan Salahkan Orang Lain
Jika Anda belajar untuk menjaga pikiran dengan benar, kejadian luar tidak akan berpengaruh. Anda tidak boleh menyalahkan keadaan ketika sesuatu berjalan salah. Anda seharusnya tidak boleh berpikir bahwa Anda tidak beruntung, korban keadaan, atau bahwa serseorang telah mengutuk atau ‘mengguna-guna’ Anda. Apa pun alasan yang Anda berikan, tetap tidak boleh menghindar dari akibat perbuatan sendiri. Cobalah untuk mengatasi masalah tanpa menggerutu, untuk bekerja dengan senang hati di bawah keadaan yang paling menjengkelkan sekalipun.
Tetaplah berani mengatasi segala perubahan jika memang seharusnya begitu atau perlu begitu; jadi beranilah untuk menerima apa yang tidak dapat dihindari. Menjadi cukup bijaksanalah untuk mengerti tentang ketidak-pastian keadaan duniawi yang mempengaruhi semua orang. Karena itu Anda harus mengembangkan keberanian untuk menghadapi kekecewaan dan masalah frustasi. Kesulitan akan selalu ada di sekitar kita. Kita harus menghadapi mereka dengan berani. Jika Anda tahu bagaimana menghadapi mereka tanpa menciptakan masalah lebih lanjut, maka Anda benar-benar dewasa.
Mereka yang mencoba untuk melayani orang lain juga menghadapi masalah. Mereka bahkan lebih sering disalahkan daripada orang yang tidak melayani sama sekali. Anda tidak seharusnya mudah patah semangat; sebaiknya, punyailah pengertian untuk menyadari bahwa pelayanan tanpa pamrih pada akhirnya akan membawa kebahagiaan. Dalam usaha memberikan pelayanan kepada orang lain, haruslah ada pengetahuan dan pengertian. Bertrand Russel, seorang filosof Inggris berkata : Cinta tanpa pengetahuan dan pengetahuan tanpa cinta tidak akan dapat menghasilkan hidup yang baik.
Anda Bertanggung Jawab terhadap
Kedamaian Jiwa Anda Sendiri
Anda harus belajar bagaimana cara melindungi kedamaian ataupun ketenangan yang telah diciptakan dalam diri atau pikiran. Untuk menjaga kedamaian dalam diri, Anda harus tahu kapan saatnya mengurangi keangkuhan; mengabaikan kesombongan, mengurangi ego, membuang keakuan Anda dan kapan harus memuji kasabaran. Anda seharusnya tidak memperbolehkan orang lain mengambil kedamaian dalam diri Anda. Anda dapat menjaga kedamaian dalam diri Anda. Anda dapat menjaga kedamaian dalam diri, jika Anda tahu bagaimana caranya bertindak dengan bijaksana.
Kebijaksanaan datang melalui pengertian. ‘Manusia bukanlah malaikat yang terjatuh, tetapi binatang yang terbangun.’ Gunakanlah usaha sepenuhnya untuk berdiri dengan teguh dan lembut mengenai prinsip Anda. Pada saat yang sama, menjadi rendah-hatilah demi kedamaian dan toleransi untuk menghindarkan pertengkaran dan kekerasan. Dengan melakukan hal itu Anda tidak akan pernah kehilangan apa pun. Sebaliknya, Anda akan mendapatkan manfaat pada akhirnya.
Bagaimana Menghadapi Kritik
Anda harus belajar bagaimana menjaga diri sendiri dalam menghadapi kritik yang tidak benar dan bagaimana dengan bijaksana mengambil manfaat dari kritik yang membangun. Anda harus selalu melihat kritik secara objektif. Jika kritik tersebut diberikan dengan dasar keirihatian, kecemburuan, Anda tidak harus menyerah begitu saja. Jika tahu bahwa tidak ada kesalahan yang sengaja Anda perbuat, tingkah laku Anda benar dan dihargai oleh orang yang bijaksana, maka Anda tidak perlu khawatir dengan kritik yang menjatuhkan. Pengertian tentang kritik yang bertujuan menjatuhkan atau membangun sangatlah penting bagi Anda untuk dapat menyesuaikan cara hidup dan bergaul dalam masyarakat. Sang Buddha bersabda : “Tidak ada seorang pun, yang tidak disalahkan di dunia ini.”
Jangan Berharap Tidak Akan Ada
yang Dapat Mengecewakan
Anda dapat menghindari kekecewaan dengan tidak mengharapkan apa pun bagi pengabdian Anda. Lakukanlah kebaikan pada orang lain untuk meringankan penderitaan. Jika dapat melakukan hal tersebut tanpa meminta balas jasa, maka Anda tidak akan mempunyai penyebab kekecewaan. Anda dapat menjadi orang yang puas! Kebahagiaan yang timbul dalam hati, karena Anda telah melakukan suatu kebajikan itulah hadiah yang terbesar. Kebahagiaan tersebut menimbulkan kepuasan tersendiri dalam hidup. Dengan mengharapkan hadiah, Anda tidak hanya melewatkan kebahagiaan, bahkan seringkali akan mengalami kekecewaan.
Mungkin Anda adalah orang yang dasarnya baik sehingga tidak melukai orang lain, akan tetapi masih saja disalahkan meskipun telah berbuat baik. Kemudian Anda bertanya-tanya, ‘Jika kebaikan menghasilkan kebaikan dan kejahatan menghasilkan kejahatan, mengapa saya harus menderita ketika saya tidak melakukan kesalahan? Mengapa saya harus mengalami begitu banyak kesulitan? Mengapa saya harus mengalami banyak hambatan? Mengapa saya harus disalahkan oleh orang lain meskipun saya telah melakukan kebajikan?
Jawaban yang sederhana adalah, ketika Anda melakukan beberapa kebajikan mungkin secara tidak sadar melawan banyak kekuatan jahat di alam semesta ini. Kekuatan jahat itu secara alami menghambat kebajikan. Kalau tidak, mungkin sedang menghadapi kekuatan kejahatan Anda di masa lalu yang berbuah pada saat ini. Dengan meneruskan berbuat kebajikan dengan pengertian, Anda pada akhirnya akan terbebas dari kesulitan semacam itu. Karena sebenarnya Anda sendirilah yang menciptakan kekecewaan tersebut maka masuk akal jika hanya Anda sendiri yang dapat mengatasinya dengan menyadari keadaan yang sesungguhnya tentang kehidupan duniawi.
“Dengan melindungi orang lain, Anda melindungi diri sendiri.”
Banyak kondisi duniawi berada di luar kakuasaan kita. Perubahan – perubahan yang tidak diharapkan, perbedaan pengaruh dan ketidak – pastian timbul mengecewakan kita. Jika orang terus mengikuti nasehat Sang Buddha, maka semua orang dapat menymbangkan sesuatu sehingga tercipta rasa saling melindungi.
Rasa Berterima Kasih Adalah
Nilai Luhur yang Langka Anda
Sang Buddha menganggap rasa terima kasih sebagai nilai luhur yang tinggi. Nilai luhur ini sangatlah langka dalam masyarakat. Anda tidak dapat selalu mengharapkan orang lain untuk berterima kasih pada Anda atas apa yang telah Anda lakukan.
Orang cencerung untuk melupakan, khususnya ketika hal itu berhubungan dengan berterima kasih atas jasa orang lain. Jika seseorang gagal menunjukkan rasa terima kasih, Anda harus belajar menerima sebagaimana adanya, Hanya dengan demikianlah Anda dapat menghindarkan kekecewaan. Anda dapat merasa bahagia, dengan tidak peduli apakah orang akan berterima kasih atau tidak, atas kebaikan dan bantuan Anda; Anda hanya perlu berpikir dan merasa puas karena telah melakukan perbuatan yang mulia sebagai makhluk hidup kepada orang lain.
Jangan Membandingkan dengan Orang Lain
Anda dapat menepiskan kekhawatiran dan masalah yang tidak perlu, dengan cara sederhana; jangan membandingkan diri dengan orang lain. Selama Anda menganggap orang lain ‘sejajar’, ‘superior‘ atau ‘inferior‘, Anda tidak akan mempunyai toleransi, Anda akan terus gelisah. Jika tidak mempunyai kebiasaan seperti itu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika berpikir bahwa Anda lebih tinggi dari yang lain, Anda akan menjadi sombong. Jika berpikir bahwa Anda tidak ada bandingnya, orang lain mungkin akan mengucilkan Anda. Jika berpikir bahwa Anda inferior, Anda mungkin akan kehilangan kepercayaan diri.
Bagi banyak orang, sangatlah sukar untuk mengurangi kesombongan mereka. Sangatlah dianjurkan untuk belajar mengurangi kesombongan. Jika Anda mampu mengorbankan kesombongan, maka Anda dapat menemukan kedamaian dalam hati. Jika menyesuaikan diri dengan orang lain, maka Anda akan dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan. Mana yang lebih penting menjaga kesombongan atau kedamaian pikiran?
Cobalah untuk menyadari bahwa kesamaan, keinferioritasan dan kesuperioritasan semuanya adalah keadaan yang relatif berubah; Anda mungkin saja miskin saat ini tetapi pada suatu titik di masa yang lain mungkin saja Anda kaya. Hari ini Anda bersikap tidak peduli, mungkin nanti Anda menjadi bijaksana. Hari ini Anda mungkin sakit dan tidak bahagia tetapi dengan berjalannya waktu mungkin akan menjadi sehat kembali. Akan tetapi ada banyak kualitas manusia yang dianggap sebagai warisan kemanusiaan – hak kemanusiaan, kehormatan, status dan sebagainya. Orang lain tindak punya hak untuk menekan hal-hal tersebut.
‘Jika Anda berbaik terhadap diri sendiri, maka Anda berbaik terhadap orang lain. Jika Anda berbaik terhadap orang lain, maka Anda berbaik terhadap diri sendiri.
Bagaimana Menghadapi Pembuat Onar
Anda harus menyadari bahwa Anda mungkin telah menyumbangkan sesuatu, baik secara sengaja ataupun tidak, bagi kemalangan dan masalah yang Anda hadapi saat ini. Juga sangat penting mengetahui apa yang harus Anda lakukan untuk mengatasi masalah yang datang dari berbagai sumber. Jika pengertian Anda cukup dalam untuk mengerti bahwa itu adalah tanggung jawab Anda sendiri karena telah menyebabkan masalah yang Anda hadapi saat ini, Anda tentu akan mempunyai ide bagaimana cara terbaik untuk menyingkirkan masalah tersebut.
Kemudian Anda akan mengetahui bagaimana mengatasi sipembuat onar dan lawan Anda. Mereka yang menentang Anda juga mempunyi hati manusia. Karena itu tidaklah terlalu sukar untuk menampung mereka; lebih baik kembangkanlah persahabatan daripada permusuhan terhadap mereka. Jika Anda cukup kuat untuk menolak tingkah-laku mereka yang salah, maka tidak ada alasan untuk tidak bergaul dengan mereka. Anda dapat mempengaruhi mereka untuk menjadi lebih baik. Ingat, bahwa pengertian Anda sendirilah yang melindungi dari musuh-musuh dan mengizinkan Anda untuk membimbing mereka menjadi lebih baik
Jika seseorang melakukan suatu kesalahan karena kebodohannya atau kesalahpahaman, itu adalah saat yang paling tepat bagi Anda untuk menunjukkan kebijaksanaan Anda, pendidikan dan pengertian keagamaan Anda. Apa gunanya semua pendidikan dan pengertian keagamaan Anda jika Anda belum belajar bagaimana untuk bersikap pada saat-saat ujian semacam itu? Ketika orang lain menyalahi Anda, Anda harus menganggap tindakan mereka sebagai kesempatan bagi Anda mengembangkan kesabaran dan simpati.
Kesabaran adalah salah satu kualitas utama yang harus dikembangkan oleh setiap orang. Makin rajin Anda berlatih, Anda makin dapat menjaga martabat Anda. Anda harus tahu bagaimana menggunakan dengan baik pengetahuan dan prinsip untuk menghadapi orang yang keji terhadap Anda. Cepat atau lambat mereka akan menyadari kesalahan dan kebodohan mereka dan merubah tindakan keji mereka. Kadang-kadang, orang mencoba untuk mengambil keuntungan atas toleransi dan kesabaran yang Anda berikan, menganggap bahwa itu adalah sisi lemah Anda. Itu adalah saat bagi Anda untuk bertindak dengan bijaksana tanpa harus menjadi korban menghadapi orang licik semacam itu.
“Nilai luhur harus dipraktikkan dengan bijaksana.”
Kualitas kebaikan, kujujuran dan kesabaran pada seseorang adalah humus bagi orang licik untuk menjadikan orang dengan kualitas semacam itu korban mereka.
Maafkan dan Lupakan
Membalas dendam pada pembuat onar hanya akan menciptakan lebih banyak masalah dan gangguan. Anda harus menyadari bahwa perasaan negatif dan tindakan yang jahat hanya akan dapat membawa penderitaan dan luka baik pada Anda maupun pada pembuat onar. Usaha mengambil tindakan pembalasan, berarti menuai kebencian dalam hati. Kebencian ini seperti racun. Karena pada dasarnya racun itu ada pada Anda, maka pasti racun tersebut akan melukai Anda terlebih dahulu sebelum ia melukai orang lain. Sebelum dapat melemparkan besi yang panas, Anda akan terbakar terlebih dahulu. Tindakan itu hanya akan menunjukkan bahwa pada dasarnya Anda tidak berbeda dengan lawan Anda.
Dengan membenci orang lain, Anda membiarkan mereka mengusai Anda. Hal ini, tidak menyelesaikan masalah. Jika Anda marah kepada seseorang yang kemudian hanya membalas dengan senyuman, maka Anda akan merasa sangat terhina, malu dan menderita. Karena ia tidak bekerja sama dan memenuhi keinginan Anda, maka ialah pemenangnya. Sang Buddha mengajarkan pada kita bagaimana caranya hidup dengan bahagia ketika kita dihadapkan pada rintangan.
‘Dengan bahagia kita hidup tanpa kebencian di antara orang yang membenci. Di antara orang-orang yang penuh kebencian kita hidup tanpa membenci.’
Kita hidup dengan bahagia tanpa harus mengipas api kebencian. Mungkin Anda belum cukup kuat untuk memancarkan kasih sayang pada musuh Anda; tetapi untuk kesehatan dan kebahagiaan sendiri dan orang lain, paling tidak Anda harus belajar untuk memaafkan dan melupakannya.
Dengan tidak membenci atau menghancurkan sipembuat onar, Anda bertindak seperti seorang Ksatria. Untuk bertindak seperti ini, Anda harus mengerti bahwa orang tersebut telah tersesat oleh kemarahan, keirihatian dan ketidakpedulian. Karena itu ia tidak ubahnya seperti manusia lain yang terkadang pada satu saat telah tersesat oleh tahap negatif pikiran. Sang Buddha bersabda : ‘Pelaku kejahatan tidaklah jahat secara alami. Mereka berbuat jahat karena bebodohannya’. Karena itu mereka membutuhkan bimbingan.
Kita tidak seharusnya mengutuk mereka untuk mendapatkan penderitaan selamanya, karena masih belum terlambat untuk membantu memperbaikinya. Kita harus menjelaskan secara meyakinkan bahwa mereka sebenarnya berada dalam jalur yang salah. Dengan pengertian ini, Anda dapat memperlakukan mereka para pelaku kejahatan seperti seorang pasien yang membutuhkan perawatan. Ketika sakit telah sembuh maka bekas pasien tersebut dan orang-orang lainnya akan menjadi senang dan bahagia. Yang bodoh harus dibimbing oleh yang bijaksana.
Hidup yang baik harus diilhami oleh cinta dan dibimbing oleh pengetahuan.
Jika seseorang melakukan kesalahan terhadap Anda karena kebodohannya atau kesalahpahaman, maka itu adalah saat bagi Anda untuk memancarkan kasih sayang padanya. Suatu hari, ia akan menyadari kebodohannya dan menyesali kebiasaan jahatnya. Jadi, lebih baik berikan kesempatan padanya untuk menjadi baik. Penyesalan tentang perbuatan masa lalunya yang jahat akan mengubah ia menjadi orang yang lebih baik dan pada akhirnya ia akan benar-benar menghargai niat baik Anda. Nasihat Sang Buddha yang paling penuh dengan kasih sayang adalah:
‘Kebencian tidaklah dapat dihilangkan dengan kebencian; dengan cinta kasihlah ia akan menghilang. Ini adalah hukum alam’
Jika Anda dapat memancarkan cinta dan kasih sayang, tidak akan ada celaka yang menghampiri. Ini akan membantu Anda baik untuk mencapai kesehatan fisik atau mental. Hidup mempunyai iramanya sendiri. Ketika anda kehilangan satu ayunan, Anda akan mendapatkan seluruhnya pada putaran berikutnya. Mereka tidak mengerti prinsip ini sering terlibat oleh kesulitan dalam menghadapi hidup.
Jika seseorang melakukan kesalahan pada Anda berulang-ulang, Anda harus bertindak bijaksana dengan mengoreksi setiap kali ia berbuat salah. Meskipun tidak mudah untuk berbuat demikian, Anda tetap harus berbuat sebaik-baiknya untuk mengikuti contoh yang diberikan oleh Sang Buddha. Maka kemudian Anda akan tahu pada akhirnya bahwa itu bukannya tidak mungkin. Ajaran Sang Buddha dapat disimpulkan sebagai berikut: ‘Semakin banyak kejahatan yang datang padaku, semakin banyak kebaikan yang terpancarkan dariku.’
Beberapa orang berpikir bahwa tidaklah praktis untuk membalas kejahatan dengan kebaikan. Coba dan lihatlah sendiri. Jika Anda menemukan bahwa terlalu sulit untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, maka Anda masih dapat melakukan pelayanan bagi diri Anda sendiri dan orang lain dengan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
‘Pertimbangan yang simpatik diperlukan bagi orang kurang bijaksana yang berbuat kesalahan.’
Kita Semua Manusia
Semua manusia mempunyai kelemahan, oleh karena itu mereka mungkin berbuat kesalahan. Semua manusia mempunyai keinginan, kemarahan, dan kebodohan. Kelemahan-kelemahan tersebut ditemukan dalam diri kita dengan kecenderungan yang berbeda-beda. Kecuali Anda adalah seorang Arahat yang sempurna, Anda bukanlah pengecualian. Keadaan alami pikiran manusia ditunjukkan dengan perkataan di bawah ini: ‘Manusia tidak puas dengan hidupnya dan tidak pernah menemukan tujuan hidupnya meskipun setelah ia memperoleh seluruh isi dunia.’
Marilah kita melihat dengan lebih jelas pada orang yang tertutup oleh kebodohan. Pikirannya senantiasa tertutup oleh kebingungan, gangguan dan kegelapan. Karena ketidakpedulian, orang menciptakan kemalangan dan ia membagi hal ini dengan temannya. Sebagian besar penderitaan dan kekhawatiran yang menimpa manusia disebabkan oleh perubahan keadaan dunia dan ketamakan manusia itu sendiri yang menginginkan segala kenikmatan duniawi yang dalam pikirannya harus berlangsung selamanya. Kekecewaan dan keinginan yang tidak terpenuhi timbul dari perubahan yang tidak diinginkan menciptakan kekhawatiran. Karena itu Anda bertanggung jawab terhadap kekhawatiran Anda sendiri.
Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini; semuanya mempunyai kemungkinan untuk sesekali berbuat kesalahan atau kejahatan tertentu. Jadi bagaimana Anda dapat berpikir bahwa Anda terbebas dari kesalahan atau kejahatan? Kebodohan adalah penyebab utama penyubur keinginan untuk mendapatkan lebih banyak yang pada gilirannya akan menimbulkan kekhawatiran.
‘Kekhawatiran dan ketakutan hilang ketika kebodohan dihancurkan oleh pengetahuan.’
Jika Anda dapat mengerti kahadiran kelemahan dalam pikiran manusia dengan cara seperti ini, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk mengerutu mengenai masalah-masalah. Anda akan mempunyai keberanian untuk menghadapi mereka. Pikiran manusia bertanggung jawab baik bagi kebahagiaan atau ketidakkebahagiaannya sendiri.
‘Tidak ada yang terjadi pada manusia yang tidak dapat ditampung oleh manusia.’
-C. Jung, seorang psikolog yang terkenal
Tanggung Jawab Orang Tua
Anda bertanggung jawab atas kesejahteraan dan perkembangan anak Anda. Jika anak tersebut tumbuh menjadi seorang yang kuat, sehat dan warga negara yang berguna, ini adalah hasil kerja keras Anda. Jika ia menjadi nakal maka Anda jugalah yang harus bertanggung jawab. Jangan menyalahkan orang lain. Sebagai orang tua, adalah beban Anda untuk membimbing anak menuju jalan yang benar. Meskipun ada beberapa kasus kenakalan remaja yang khusus, sebagai orang tua tetap saja bertanggung jawab terhadap kelakuan anak.
Seorang anak pada usia tertentu membutuhkan cinta, perhatian, kasih sayang dan bimbingan dari orang tuanya. Tanpa kasih sayang dan bimbingan dari oang tua ia akan menjadi cacat secara mental dan akan menemukan bahwa dunia ini adalah tempat yang keras untuk didiami. Mencurahkan perhatian bukan berarti memenuhi semua ermintaan anak, penuhilah yang masuk akal saja. Terlalu banyak memanjakan sebenarnya akan merusak anak tersebut. Si ibu dalam memberikan kasih dan sayangnya, juga harus tegas dan disiplin tetapi tidak kasar, dalam menghadapi kemanjaan anaknya. Tunjukkanlah rasa cinta Anda dengan kedisiplinan anak akan mengerti.
Sayangnya, seringkali kasih sayang orang tua di dalam masyarakat saat ini sangat kurang. Ketergesaan dalam kemajuan kekayaan duniawi, dan kemajuan rasa kesamaan derajat, telah membuat banyak ibu mengikuti suaminya dalam kompetisi. Ibu berjuang untuk menjaga status dengan bekerja di perkantoran dan pertokoan, daripada berada di rumah dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya.
Anak-anak yang dibiarkan berada dalam perawatan famili atau orang gajian, sama seperti ‘anak kunci’ yang dibiarkan sendiri dengan fasilitas yang ada di rumah, seringkali kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang ibu. Sang ibu merasa bersalah karena kurang memberikan perhatian, akan mencoba untuk memberikan kompensasi dengan memenuhi segala permintaan anak. Tindakan semacam itu hanya akan merusak anak tersebut.
Memberikan permainan yang dapat mempengaruhi perkembangan mental seorang anak secara psikologis seperti pistol maianan, mobil tank, pisau, pedang tidaklah bijaksana. Sang anak secara tidak sangaja diajar berani untuk menciptakan perusakan daripada menciptakan kasih sayang, baik hati dan senang membantu. Anak semacam itu hanya akan mempunyai kecenderungan untuk berkembang menjadi brutal, kasar setelah dewasa kelak. Memberikan permainan semacam itu bukanlah pengganti kasih sayang dan perhatian seorang ibu.
Orang tua sering ditempatkan dalam dilema. Terburu-buru pulang dari tempat kerja, pada orang tua yang kelelahan tersebut sudah dihadapkan dengan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Ketika pekerjaan hari itu telah selesai maka tiba waktunya untuk makan malam dan kemudian dilanjutkan dengan menonton TV dan tinggal sedikit waktu yang tersisa, tidaklah cukup untuk memenuhi hak seorang anak untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya.
Denga adanya liberalisasi bagi wanita, banyak dari mereka yang menganggap bahwa satu-satunya jalan untuk bersaing dengan pria adalah ikut bekerja di luar. Adalah suatu tindakan yang tidak bertanggung jawab untuk membawa sebuah jiwa dan kemudian ‘menelantarkannya’.
Seorang anak mempunyai hak untuk mendapatkan kepuasan secara material, tetapi lebih penting secara spiritual dan psikologis. Penyediaan kebutuhan material adalah nomor dua dibanding dengan penyediaan kasih sayang dan perhatian orang tua. Kita tahu ada banyak keluarga yang hanya dengan pendapatan pas-pasan membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Sebaliknya, banyak orang kaya yang telah menyediakan semua kebutuhan materi bagi anak-anaknya, tetapi karena kekurangan kasih sayang dari orang tuanya, anak-anak ini tumbuh menjadi cacat secara psikologis dan moral.
Beberapa wanita mungkin merasa bahwa untuk berkonsentrasi dan memperhatikan keluarga serta anak-anak adalah sesuatu yang kuno dan konservatif. Memang benar bahwa pada zaman dahulu wanita telah diperlakukan dengan sangat buruk, tetapi semua ini terjadi lebih disebabkan kurangnya perhatian kaum pria daripada kelemahan pada wanita itu sendiri. Kata Sanskrit bagi ibu rumah tangga adalah ‘Gruhini’ yang secara harafiah berarti ‘pemimpin di rumah’. Tentu saja ini tidak berarti bahwa wanita itu inferior. Akan tetapi ini lebih berarti sebagai pembagian tanggung jawab bagi pria dan wanita.
Di beberapa negara, banyak suami yang menyerahkan gajinya kepada isteri mereka yang mengurusi urusan rumah tangga. Ini menyebabkan kaum pria dapat berkonsentrasi untuk melakukan yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Setiap pasangan mengetahui tanggung jawab masing-masing, maka tidak akan timbul pertentangan di antara mereka. Suasana di rumah bahagia dan damai sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan baik.
Tentu saja, sang suami harus dapat memastikan bahwa ia menjaga dan memperhatikan isterinya dengan benar, selalu meminta pertimbangan dalam mengambil keputusan keluarga, dan isteri mempunyai kebebasan untuk mengembangkan karakternya sendiri dan dalam waktu luang dapat melakukan hobinya. Dengan demikian, suami dan isteri sama-sama bertanggung jawab bagi kesejahteraan keluarga. Mereka tidak saling bersaing.
Seorang ibu harus mempertimbangkan masak-masak apakah ia terus menjadi seorang ibu yang bekerja dengan segala masalahnya, atau menjadi seorang ibu rumah tangga yang sepenuhnya memberikan seluruh kasih sayang kepada anak-anaknya yang sedang tumbuh. Lucunya, di beberapa negara yang kekurangan pria, untuk angkatan bersenjatanya maka para wanitanya dilatih untuk mengangkat senjata dan berperang adalah seharusnya mereka meninabobokkan anak-anaknya dan melatihnya agar menjadi Warga Negara yang baik.
Kebiasaan para ibu yang bekerja, cenderung untuk menghilangkan kesetiaan yang diharapkan dari seorang anak. Penggantian ASI dengan botol susu kaleng adalah sebuah kasus lagi. Sebenarnya, ketika para ibu masih terbiasa untuk menyusui anaknya dan menggendong bayi mereka dalam pelukan, perhatian yang lembut antara ibu dan anak menjadi lebih besar. Seorang ibu yang menyusui, melalui naluri keibuannya seringkali mengalami kepuasan yang luar biasa karena mengetahui bahwa ia menyediakan sesuatu yang telah ada secara alamiah, yang tidak dipunyai oleh orang lain dan tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Dengan demikian pengaruh ibu terhadap anak akan berkembang dan menjadi lebih jelas. Dengan keadaan semacam itu, kesetiaan keluarga dan kesinambungan dalam keluarga serta kepatuhan akan selalu terjaga.
Kebiasaan-kebiasaan tradisional ini adalah untuk kebaikan anak-anak. Bergantung pada orang tua khususnya ibu mereka untuk mencurahkan kasih sayang, perhatian dan cinta sebagai tanggung jawabnya. Sang ibu bertanggung jawab atas baik buruknya anak tersebut. Itu artinya seorang ibu dapat mengurangi kenakalan remaja! Pada tahap puncaknya pikiran, Anda dapat melihat segala sesuatunya seperti apa adanya mereka, bukan seperti apa adanya Anda. Kemudian Anda akan tahu bahwa bertanggung jawab bagi semuanya.
Bagaimana Mengurangi Kakacauan Mental
Kapan saja kesulitan-kesulitan dan masalah timbul, bangunkanlah pikiran Anda untuk mengurangi kekacauan pikiran. Pertama harus dicoba untuk mengerti sifat alami dunia yang Anda tinggali. Anda tidak akan pernah dapat mengharapkan segala sesuatu di dunia ini menjadi sempurna dan berjalan dengan lancar. Keadaan dunia tidak akan selalu seperti yang Anda harapkan. Tidak akan ada dunia dan kehidupan tanpa adanya masalah. Kekuatan alam seperti sinar matahari, hujan, angin dan sinar bulan berguna dan menyenangkan bagi banyak orang tetapi terkadang dapat menjadi gangguan bagi yang lain. Sebenarnya tidak ada yang sepenuhnya jelek atau sepenuhnya baik di dunia ini karena sesuatu yang dapat diterima oleh satu kelompok, boleh jadi dibenci oleh kelompok lain. Kita menerjemahkan sebagai baik dan buruk menurut kebutuhan kita. Segala sesuatu secara alami tidak baik dan tidak jelek. Menurut Buddhisme, dunia ada di dalam konflik termasuk Anda menjadi bagiannya.
Jika Anda mempunyai kemelekatan egois secara kuat bagi keberadaan dan rasa, Anda harus membayar harganya kekacauan mental, karena harus bertahan dengan segala perputaran dunia yang begitu kacau. Impian-impian serta keinginan untuk hidup kekal dan kemelekatan terhadap perasaan-perasaan seperti ‘saya’ atau ‘aku’ hanya akan membungkus pikiran dan waktu. Keinginan yang tidak terpenuhi akan menumbuhkan pertengkaran, perpecahan, kegagalan komunikasi, ketakutan, kekhawatiran, kesendirian dan kegelisahan. Tidak ada perjalanan yang gratis.
Jika ingin menghilangkan kekacauan mental dalam diri, Anda harus mengurangi kemelekatan yang egois. Perjalanan kehidupan mempunyai persimpangan. Baik Anda mengambil jalan yang benar dan mengembangkan spiritualitas untuk mengatasi tekanan dalam kehidupan duniawi atau Anda terus bergelut dengan kenikmatan duniawi dengan segala pertentangannya.
Salah satu cara untuk mengurangi kekacauan mental adalah dengan mengerti sendiri tingkat kesulitan dan penderitaan Anda dibandingkan dengan penderitaan orang lain. Bila suatu saat Anda merasa bahwa segala yang ada akan berakhir, dan merasa akhir dari perjalanan telah datang, catatlah dalam hati secara mental tentang segala sesuatu dan hitunglah berkah Anda, maka Anda akan terkejut melihat bahwa Anda berada dalam kedudukan yang lebih baik dari orang lain.
Anda mungkin pernah mendengar perkataan, ‘Aku mengeluh karena tidak punya sepatu, sampai pada suatu saat aku melihat seseorang yang tidak mempunyai kaki.’ Ringkasnya, orang tersebut berlebihan membesar-besarkan masalah dan persoalannya sendiri. Padahal orang lain banyak yang lebih buruk, tetapi tidak membuat diri mereka khawatir secara berlebihan. Masalah akan selalu ada, lebih baik mencoba untuk mengatasi segala masalah yang timbul daripada terus-menerus khawatir dan membuat hati resah. Pepatah China tentang mengatasi masalah:
‘Jika Anda mempunyai masalah yang besar, cobalah untuk menguranginya hingga menjadi masalah kecil. Jika Anda mempunyai masalah yang kecil cobalah untuk menguranginya menjadi tidak ada masalah.’
Cara lain untuk mengurangi masalah adalah mengingat kembali apa yang telah Anda lalui sebelumnya, dalam kondisi yang sama atau lebih buruk; Anda telah berhasil mengatasinya. Kesabaran, inisiatif dan usaha, mampu mengatasi yang tampaknya tidak dapat diatasi saat itu. Dengan melakukan hal tersebut Anda tidak akan mengizinkan persoalan ‘menenggelamkan‘ Anda. Sebaliknya, dengan melihat kehidupan di dalam perspektif yang baru, Anda akan mampu menyelesaikan masalah apa pun yang sedang Anda hadapi. Harus disadari bahwa Anda telah melalui saat-saat yang lebih buruk sebelumnya dan Anda telah disiapkan untuk menghadapi kesemuanya secara langsung; terjadilah apa yang harus terjadi. Dengan berpikir seperti ini, akan segera dapat dikumpulkan kembali keyakinan diri dan berada dalam kedudukan yang lebih baik untuk mengatasi segala macam masalah yang akan tersedia bagi Anda di masa depan.
Jika menghadapi masalah, Anda akan selalu mandapatkan penawar untuk mengatasinya. Jadi mengapa khawatir? Pada sisi yang lain, meskipun tidak ada penyelesaian bagi masalah Anda, sekali lagi tidak harus khawatir karena kekhawatiran tidak akan menyumbangkan apa pun bagi penyelesaian masalah Anda.
Tidak Semuanya Baik
Terkadang, akan ada keluhan dari orang yang tidak pernah menyebabkan atau memberikan kesulitan bagi orang lain, tetapi mereka yang tidak bersalah menjadi korban dari pertentangan dan tipu muslihat. Mereka merasa putus asa, meskipun telah menjalani kehidupan dengan berperilaku yang baik. Mereka merasa telah dilukai tanpa melakukan kesalahan. Dalam keadaan seperti itu korban tersebut harus menyadari bahwa dunia ini berisi bermacam-macam orang – yang baik dan yang tidak begitu baik, yang jelek dan yang tidak begitu jelek, dengan segala macam kepribadian, semua ada di dunia ini. Korban yang tidak bersalah boleh menghibur diri dengan mengatakan bahwa mereka masuk dalam kategori orang-orang yang baik sedangkan para pengganggu kedamaian termasuk dalam kategori yang jelek, dan dalam keadaan tertentu mereka masih tetap harus dengan sabar menerima akibat kesalahan yang dilakukan oleh mereka yang termasuk dalam kategori jelek.
Sebagai contoh, kita ambil kasus ‘seorang sopir yang baik dan berhati-hati’ dengan ‘sopir yang tidak baik dan sembrono’. Sopir yang baik dan berhati-hati mengambil segala tindakan pencegahan ketika mengendarai mobil tetapi tetap saja ia mengalami kecelakaan, bukan karena kesalahannya sendiri tetapi karena kesalahan sopir yang tidak baik dan sembrono. Dengan demikian kita dapat melihat bahwa yang baik mungkin harus menderita, walaupun mereka baik, karena adanya orang-orang yang tidak baik dan sembrono di sekitarnya. Dunia ini tidak jelek dan tidak baik. Dunia menghasilkan penjahat, orang suci, orang bodoh dan orang yang mencapai penerangan. Dari bahan tanah liat yang sama, barang-barang cantik dan jelek, berguna dan tidak berguna dapat dibuat. Kualitas dari barang tembikar bergantung pada pembuatnya, bukan pada bahan dasarnya. Pembuat tersebut adalah diri kita sendiri. Pembentukan kebahagiaan dan ketidak-bahagiaan ada dalam tangan Anda sendiri.
Anda Mendapatkan Apa yang Anda Cari
Jika Anda mencoba kemampuan terbaik untuk mengatasi kesulitan dengan mempraktikkan nasihat yang diberikan dalam catatan kecil ini, pasti Anda akan menemukan kedamaian, kebahagiaan dan keharmonisan yang Anda cari. Ikutilah prinsip yang telah diuji coba, dijelaskan secara garis besar dalam buku ini bagi perlindungan Anda.