Tentang Lain-lain

Ketika Anak Bertanya
Tentang Sang Buddha dan Ajarannya

(Sumber: Ketika Anak Bertanya (tentang Sang Buddha dan Ajarannya)
Diterbitkan oleh: Sangha Theravada Indonesia, Edisi Pertama, Maret 2000
Editor: Sukhemo Mahathera MA, Uttamo Thera, Penyusun : Dharma K. Widya)

TENTANG LAIN-LAIN

  1. Mengapa umat beragama berbeda-beda ?
    Umat beragama berbeda-beda karena adanya ajaran agama yang berbeda-beda yang timbul pada waktu, tempat dan keadaan yang berbeda. Walaupun demikian tiap agama menyampaikan ajaran yang membimbing umatnya untuk mencapai kebahagiaan walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita harus menghormati umat agama lain walaupun terdapat perbedaan dalam cara melaksanakan ibadah agama.
  2. Apakah beda agama Buddha dengan agama lain ?
    Tentu terdapat persamaan dan perbedaan agama Buddha dengan agama lain. Salah satu yang khas dalam agama Buddha adalah adanya kebebasan berpikir yaitu bahwa kita hendaknya tidak mempercayai begitu saja akan ajaran yang disampaikan, melainkan agar mempelajari terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya sebelum meyakininya. Ini disebut : Ehi passiko yang berarti datang dan lihatlah. Selain itu terdapat pula ajaran anatta yaitu bahwa dalam diri manusia tidaklah terdapat jiwa yang kekal abadi. Dan adanya ajaran tentang pencapaian Nibbana yang merupakan keadaan Kebahagiaan Tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang makhluk dengan terbebasnya dari keserakahan, kebencian dan kegelapan batin.
  3. Mengapa umat Buddha berbeda-beda ?
    Agama Buddha telah ada lebih dari dua ribu lima ratus tahun, sehingga dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh perkembangan jaman, adat istiadat maupun pemikiran-pemikiran yang tumbuh belakangan. Oleh karena itu umat Buddha di berbagai daerah atau berbagai negara mempunyai perbedaan dalam melaksanakan upacara dan ajaran agama Buddha. Untuk mengetahui ajaran agama Buddha sebagaimana diajarkan oleh Sang Buddha, kita dapat melihat Kitab Suci Tipitaka Pali.
  4. Mengapa umat Buddha memperingati Waisak ?
    Umat Buddha memperingati Waisak karena pada saat Waisak terjadi tiga peristiwa penting yang berkaitan dengan kehidupan Sang Buddha yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, tercapainya Penerangan Sempurna dan Sang Buddha mencapai Pari Nibbana (wafat).
  5. Mengapa umat Buddha suka mengucapkan Namo Buddhaya pada orang lain ?
    Umat Buddha mengucapkan Namo Buddhaya sebagai tanda penghormatan kepada Buddha (Namo Buddhaya berarti hormat kepada Sang Buddha).
  6. Siapa yang membuat bendera Buddhis ?
    Bendera Buddhis dibuat bersama oleh J.R. de Silva dan Kol. Olcott untuk menandai kebangkitan kembali agama Buddha di Srilanka. Pertama kali digunakan pada tahun 1888 ketika hari Waisak dirayakan sebagai hari libur. Bendera Buddhis terdiri atas enam warna yaitu biru, kuning, merah, putih, jingga dan campuran dari kelima warna tersebut.
  7. Apa syaratnya menjadi samaneri ?
    Pada saat ini dalam agama Buddha aliran Theravada tidak ada bhikkhuni dan samaneri. Wanita yang ingin melepaskan diri dari kehidupan berumahtangga dalam keluarga dapat menjadi anagarini. Anagarini adalah upasika yang hidup di vihara dan melaksanakan atthasila (delapan sila) secara penuh dalam hidupnya sehari-hari, mencukur rambut dan memakai jubah putih atau kuning.
  8. Apakah boleh seorang silacarini rambutnya panjang ?
    Seorang silacarini adalah seseorang yang sedang menjalani latihan pelaksanaan atthasila (delapan sila), oleh karena itu tidak diharuskan mencukur rambutnya walaupun hal ini dapat dilakukan sebagai latihan.

Leave a Reply 0 comments