Category Archives for "Ketika Anak Bertanya"

Asoka

A S O K A Asoka adalah raja dari negara Magadha. Ayahnya bernama Bindusara yang mempunyai enam belas orang istri dan ibunya bernama Dhamma. Ketika masih berusia muda Asoka sudah diangkat menjadi gubernur dari Avanti dengan ibukota bernama Ujjeni. Pada waktu ayahnya sedang menunggu ajalnya, Asoka datang menyerbu dan menduduki ibukota Pataliputta dan membunuh sebagian […]

Baca selengkapnya...

227 Sila Patimokkha

      2 2 7 SILA PATIMOKHA   PARAJIKA 4 Apabila seorang bhikkhu yang telah menerima peraturan latihan dan cara hidup kebhikkhuan dan tidak menyatakan ketidaksanggupan untuk menjalankannya, melakukan hubungan kelamin sekalipun dengan binatang betina, maka bhikkhu itu terkalahkan dan tidak boleh lagi berada dalam Sangha. Apabila seorang bhikkhu dengan maksud untuk mencuri, mengambil […]

Baca selengkapnya...

Vinaya Upasaka & Vinaya Kebhikkhuan

      PENGANTAR VINAYA Editor : Bhikkhu Subalaratano Dharma K. Widya; Diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda; Jakarta, 1988, Edisi Pertama   BAB I P E N D A H U L U A N   A. PENGERTIAN VINAYA Vinaya berarti Peraturan, Disiplin atau Tata Tertib. Kata Vinaya sendiri berarti : melenyapkan/menghapus/memusnahkan/menghilangkan – […]

Baca selengkapnya...

Appendiks – Candi-candi Terkenal di Jawa Tengah

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 A P P E N D I K S CANDI-CANDI TERKENAL DI JAWA TENGAH I. Mendut Dahulu bernama Veluvana (hutan bambu) dan menghadap ke Barat-Laut (ke arah Buddha Gaya). Didirikan oleh Raja Indra Gananatha pada tahun 809, […]

Baca selengkapnya...

Bab X – Ajaran Sang Buddha dan Dunia Dewasa Ini

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 BAB X AJARAN SANG BUDDHA DAN DUNIA DEWASA INI Ada orang yang beranggapan bahwa agama Buddha demikian tinggi dan sempurna, sehingga tidak mungkin dilaksanakan secara benar oleh orang awam yang masih sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari. Oleh karena […]

Baca selengkapnya...

Bab IX – Kamma (Perbuatan)

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 BAB IX K A M M A (Perbuatan) Kamma adalah kata bahasa Pali yang berarti “perbuatan” (Skt. Karma) yang dalam arti umum meliputi semua jenis kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun buruk, lahir atau batin, dengan […]

Baca selengkapnya...

Bab VIII – Bhavana (Latihan dan Pengembangan Mental)

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 BAB VIII BHAVANA (LATIHAN DAN PENGEMBANGAN MENTAL) Sang Buddha bersabda. “O bhikkhu, terdapat dua macam penyakit. Apakah kedua macam penyakit itu? Penyakit badaniah (fisik) dan penyakit mental. Memang ada orang yang berbahagia dapat terbebas dari penyakit fisik […]

Baca selengkapnya...

Bab VII – Anatta (Doktrin Tanpa-Aku)

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 BAB VII ANATTA (DOKTRIN TANPA-AKU) Yang dianggap oleh umum sebagai Aku, Ego, Roh atau Atma ialah adanya satu inti-yang kekal, tetap dan absolut yang merupakan substansi yang tak berubah-ubah di belakang “dunia yang terlihat ini” yang senantiasa […]

Baca selengkapnya...

Bab VI – Kesunyataan Mulia Keempat : Magga

DHAMMA-SARI Disusun oleh : Maha Pandita Sumedha Widyadharma Penerbit : Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda Cetakan Kesembilan, 1994 BAB VI KESUNYATAAN MULIA KEEMPAT M A G G A: JALAN YANG MENUJU KE TERHENTINYA DUKKHA Kesunyataan Mulia Keempat ialah Jalan yang menuju ke Terhentinya Dukkha (Dukkha nirodha gaminipatipada-Ariyasacca). Ia juga dikenal dengan nama “Jalan Tengah” (Majjhima-Patipada), […]

Baca selengkapnya...