Mempersembahkan Veluvana

3. Mempersembahkan Veluvana

Keesokan harinya, ketika Sang Buddha mengetahui sudah waktunya untuk makan siang, Beliau memberitahukan kepada sekitar seribu muridNya, yang sebelumnya adalah pertapa berambut kusut, untuk berjalan menerima dana makanan.

Sang Buddha tiba di istana Raja bersama dengan seribu muridNya, dan menempati tempat duduk yang sudah disediakan. Raja Bimbisara mempersembahkan dana makan siang kepada Sang Buddha beserta seribu muridNya makanan dan minuman yang terbaik, beliau lalu duduk di salah satu sisi dan mulai berpikir: “Di manakah tempat untuk Sang Buddha berdiam, yang tidak terlalu jauh atau pun terlalu dekat dengan penduduk, yang mudah dikunjungi oleh para pengikutNya, yang tidak berisik pada siang dan malam hari dengan udara yang bersih dan cukup menunjang untuk menjauhkan diri dari keramaian.”

Raja Bimbisara berpikir bahwa Veluvana, Hutan Bambu, adalah sebuah tempat yang paling cocok untuk maksud tersebut, dan ia berniat untuk menyerahkannya kepada Sang Buddha dan persaudaraan para bhikkhu, anggota Sangha. Raja Bimbisara lalu mengambil sebuah kendi emas dan menuang air sebagai tanda ia mempersembahkan Hutan Bambu itu dan berkata kepada Sang Buddha: “O Yang Mulia, saya mempersembahkan Hutan Bambu untuk persaudaraan para bhikkhu, anggota Sangha yang dipimpin oleh Sang Buddha. Semoga Yang Maha Sempurna menerima persembahan ini.”

Sang Buddha menerangkan lebih mendalam kepada Raja tentang Dhamma yang mulia, kemudian meninggalkan istana. Kemudian Sang Buddha membabarkan Dhamma kepada para bhikkhu, dan menyetujui untuk menerima Hutan Bambu tersebut.