Ratusan Umat Ikuti Perabuan YM Urudha Dhammapiyo Thera
SUASANA di Brahma Vihara Arama, Banjar, Buleleng, Minggu (17/6) kemarin, terasa amat khusyuk sekaligus terkesan megah. Ratusan umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia berdesak-desakan ikut mengantar dan memberi hormat kepada jenazah YM Urudha Dhammapiyo Thera dalam upacara perabuan di vihara tersebut.
Umat dengan setia mengikuti upacara ketika jenazah almarhum diarak dari Dharmasala (tempat jenazah disemayamkan) menuju Taman Stupa Pancabala (tempat jenazah diupacarai). Meski matahari siang menyengat, ratusan umat turut mengantar jenazah almarhum ketika diarak dengan menggunakan bade (wadah) dari Taman Stupa Pancabala menuju tempat perabuan (kremasi).
YM Urudha Dhammapiyo Thera meninggal Selasa 12 Juni 2007 pukul 12.51 wita setelah sempat dirawat karena sakit. Kepergian almarhum yang selama hidupnya mengabdi untuk umat di Brahma Vihara Arama, Banjar, bukan hanya menyebabkan istri, anak dan cucunya merasa kehilangan, namun umat di seluruh Indonesia juga merasakannya.
Sebagaimana dikatakan Ketua Panitia Upacara, Sudiarta Indrajaya. Menurutnya, umat Buddha dari seluruh Indonesia sangat menghormati Bhikkhu Urudha Dhammapiyo Thera. Pada upacara perabuan ini mereka datang ke Brahma Vihara Arama di Banjar dengan penuh hormat mengantar almarhum dari alam sini ke alam sana. Selama hidupnya, almarhum selalu mengabdikan hidupnya bagi umat, mengajarkan dharma, melatih meditasi dan lain-lain. ”Penghormatan ini adalah bagian kecil dibandingkan dengan bakti yang ditunjukkan almarhum semasa hidupnya,” kata Sudiarta.
Ketua Umum Yayasan Giri Rakkhito Mahathera, IB Rahoela, mewakili keluarga dan umat dalam sambutannya memaparkan almarhum YM Urudha Dhammapiyo Thera di masa kecilnya bernama I Gede Madu, lahir di Tegallenga Seririt tahun 1925. Almarhum sempat menjadi anggota TNI namun kemudian mengundurkan diri. Almarhum kemudian memilih untuk mengabdikan hidupnya sebagai samanera yang penahbisannya dilakukan di Brahma Vihara Arama 18 Februari 1992. Lalu setahun kemudian, tepatnya 2 Agustus 1993, almarhum menerima penahbisan menjadi bhikkhu di Vihara Alor Star, Malaysia.
Menurut Rahoela, kepergian YM Urudha Dhammapiyo Thera sungguh sangat menyentuh hati umat, karena pergi setelah umat baru saja mengadakan upacara Waisaka Puja. (kmb15/*)
Sumber :
Balipost.co.id