Kisah Kelompok Enam Bhikkhu
Ketika berdiam di Vihara Javana, Sang Buddha membabarkan syair keseratus dua puluh sembilan dari Dhammapada ini, yang merujuk kepada sebuah kelompok yang terdiri dari enam bhikkhu (chabbaggi) yang bertengkar dengan kelompok lainnya yang terdiri dari tujuh belas bhikkhu.
Suatu ketika terdapat tujuh belas bhikkhu sedang membersihkan sebuah bangunan komplek Vihara Jetavana dengan tujuan agar dapat menempatinya. Pada saat yang bersamaan tiba di tempat itu pula kelompok enam bhikkhu.
Kelompok enam bhikkhu mengatakan kepada kelompok pertama, “Kami adalah senior kalian, jadi sebaiknya kalian memberi kemudahan kepada kami, tempat ini akan kami pergunakan”.
Kelompok tujuh belas bhikkhu tidak mau memberikan tempat tersebut, sehingga Chabbaggi Bhikkhu memukuli mereka dan membuat mereka berteriak-teriak kesakitan.
Sang Buddha mendengar perihal itu, kemudian Beliau memberi teguran kepada mereka dan menetapkan peraturan bahwa bhikkhu tidak boleh memukul bhikkhu lain.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 129 berikut:
Semua orang takut akan hukuman;
semua orang takut akan kematian.
Setelah membandingkan orang lain dengan diri sendiri,
hendaknya seseorang tidak membunuh atau mengakibatkan pembunuhan.