Category Archives for "Sutta Pitaka"

Peta Ular

II. 12 PENJELASAN MENGENAI CERITA PETA KANNAMUNDA (Kannamundapetavatthu)   ‘Anak-anak tanggamu keemasan.’ ini yang dikatakan ketika Sang Guru sedang berdiam di Savatthi berkenan dengan peti Kannamunda. Dikatakan bahwa dahulu kala, [151] pada zaman Buddha Kassapa, di kota kimbila tinggallah seorang umat yang telah menjadi sotapanna. Dia memiliki keyakinan dan mempunyai lima ratus pengikut. Dia mengejar […]

Baca selengkapnya...

TITTIRA-JĀTAKA

No. 319. TITTIRA-JĀTAKA. Sumber : Indonesia Tipitaka Center   [64] “Hidup yang bahagia,”dan seterusnya. Ini adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Badarikārāma dekat Kosambī(Kosambi), tentang RāhulaThera (Rahula Thera). Kisah pembukanya diceritakan secara lengkap dalam Tipallattha-Jātaka46. Dalam kisah ini, para bhikkhu di dalam balai kebenaran melantunkan pujian terhadap Yang Mulia Rahula, […]

Baca selengkapnya...

Kapota Jataka

No.42. KAPOTA-JĀTAKA Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Orang keras kepala,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di Jetawana, mengenai seorang bhikkhu yang serakah. Keserakahannya akan berhubungan dengan Buku Kesembilan, dalam Kāka-Jātaka95. Pada kesempatan ini para bhikkhu menyampaikan kepada Sang Guru, dengan berkata,“Bhante, bhikkhu ini sangat serakah.” Sang Guru bertanya, “Benarkah […]

Baca selengkapnya...

PALASA-JATAKA

No. 370. PALĀSA-JĀTAKA. Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Angsa berkata kepada pohon palasa,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Jetavana, tentang kecaman terhadap nafsu (noda batin). Cerita pembukanya akan dikemukakan di dalam Paññā-Jātaka. Dalam kisah ini Sang Guru berkata kepada mereka, “Para Bhikkhu, kotoran (batin) haruslah diwaspadai. Walaupun itu […]

Baca selengkapnya...

SILAVIMAMSA-JATAKA

No. 362. SĪLAVĪMAṀSA-JĀTAKA118. Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Moralitas dan pembelajaran,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Jetavana, tentang seorang brahmana yang menguji kekuatan dari moralitas. Dikatakan, disebabkan oleh ketenarannya akan moralitas, raja menganugerahkan kehormatan istimewa kepadanya, di luar dari yang biasa diberikan kepada brahmana lainnya. Ia berpikir, “Apakah […]

Baca selengkapnya...

SYAIR-SYAIR PENDAMPING

SYAIR-SYAIR PENDAMPING Sumber : Indonesia Tipitaka Center   1(7). Setelah mengalami berbagai macam penderitaan dan berbagai macam kebahagiaan dalam berbagai kehidupan500, aku meraih Pencerahan Mandiri yang luhur. 2(8). Setelah memberikan dana-dana yang sepatutnya diberikan501, setelah memenuhi sila secara keseluruhan, setelah melakukan Kesempurnaan dalam pelepasan, aku mencapai Pencerahan Mandiri yang luhur. 3(9). Setelah menanyakan yang terpelajar502, setelah […]

Baca selengkapnya...

SINGKATAN

A — Anguttara-nikaya Ap  — Apadana ApA  — Kitab Komentar Apadana Be  — Edisi Chatthasangayana Cp, Ranggon 1961 Bv  — Buddhavamsa BvA  — Kitab Komentar mengenai Bv CB  — Chronicle of Buddhas Ce  — Edisi Persembahan Simon Hewavitarne Cp, Colombo 1950 Cp  — Cariyapitaka CpA  — Kitab Komentar Cp, edisi D.L. Barua, 1939 D  — Digha-nikaya

Baca selengkapnya...

CARIYAPITAKA

  DAFTAR ISI Sumber : Indonesia Tipitaka Center   BAGIAN I KESEMPURNAAN DANA I. 1 Perilaku Akitti I. 2 Perilaku Sankha I. 3 Perilaku Sesuai Moralitas Kuru I. 4 Perilaku Maha-Sudassana I. 5 Perilaku Maha-Govinda I. 6 Perilaku Raja Nimi I. 7 Perilaku Pangeran Canda I. 8 Perilaku Raja Sivi I. 9 Perilaku Vessantara I. […]

Baca selengkapnya...

VESSANTARA-JATAKA

No. 547 Vessantara-Jataka Sumber : Indonesia Tipitaka Center   [479] “Sepuluh anugerah,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan Guru ketika berdiam dekat Kapilavatthu di Hutan Banyan, mengenai turunnya hujan mukjizat. Ketika Guru memutar Roda Dhamma yang berharga lalu kemudian datang ke Rajagaha, tempat la menghabiskan musim dingin, dengan Bhikkhu Udayi Thera memimpin jalan, lalu diikuti dua […]

Baca selengkapnya...

MAHA-UMMAGGA-JATAKA

No. 546 Maha-Umagga-Jataka188 Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Raja Brahmadatta dari Pancala,” dan sebagainya. Guru, selagi berdiam di Jetavana, menceritakan ini mengenai penyempurnaan kebijaksanaan. Suatu hari para bhikkhu duduk di Balairung Kebenaran dan menjabarkan penyempurnaan kebijaksanaan Buddha: “Sahabat, Buddha yang mahatahu, yang kebijaksanaannya luas, tangkas, tajam, menghancurkan pandangan salah, setelah mengalihyakinkan dengan kekuatan pengetahuan-Nya […]

Baca selengkapnya...
1 2 3 126