KEPUTUSAN
MAHA SANGHA SABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2005
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 01/PA/VI/2005
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
BAB I : PURNA TUGAS DEWAN SESEPUH (THERA SAMAGAMA) MASA BAKTI TAHUN 2000 – 2005
Pasal 1 : Menerima dan mengabulkan surat pengunduran diri Dewan Sesepuh (Thera Samagama) masa bakti tahun 2000 – 2005.
Pasal 2 : Memberikan penghargaan serta ungkapan anumodana atas berakhirnya tugas pengabdian Dewan Sesepuh (Thera Samagama) masa bakti tahun 2000 – 2005.
BAB II : PENGGUNAAN ISTILAH MAHANAYAKA
Pasal 1 : Istilah Mahanayaka digunakan untuk jabatan Ketua Dewan Sesepuh (Thera Samagama)
BAB III : PENGANGKATAN DEWAN SESEPUH (THERA SAMAGAMA) MASA BAKTI TAHUN 2005 – 2010.
Pasal 1 : Mengangkat Dewan Sesepuh (Thera Samagama) masa bakti tahun 2005 – 2010, terdiri dari :
a. Sukhemo Mahathera
b. Sri Pannavaro Mahathera
c. Sri Subalaratano Mahathera
d. Uttamo Thera
e. Khatidharo Thera
f. Thitaketuko Thera
g. Urudha Dhammapiyo Thera
Pasal 2 : Struktur dan personalia Dewan Sesepuh (Thera Samagama) masa bakti tahun 2005 – 2010 akan disesuaikan apabila terjadi penyempurnaan organisasi Sangha Theravada Indonesia.
BAB IV : KETUA DEWAN SESEPUH (THERA SAMAGAMA) DAN WAKIL KETUA DEWAN SESEPUH (THERA SAMAGAMA) MASA BAKTI TAHUN 2005 – 2010
Pasal 1 : Ketua Dewan Sesepuh (Thera Samagama) / Mahanayaka : Sukhemo Mahathera
Pasal 2 : Wakil Ketua Dewan Sesepuh (Thera Samagama) / Upa Mahanayaka : Sri Subalaratano Mahathera
Pasal 3 : Ketua Dewan Sesepuh (Thera Samagama) dan Wakil Ketua Dewan Sesepuh (Thera Samagama) akan disesuaikan apabila terjadi penyempurnaan struktur organisasi Sangha Theravada Indonesia.
BAB V : DISKRIPSI THERA SAMAGAMA (DEWAN SESEPUH) SANGHA THERAVADA INDONESIA.
Pasal 1 : Perubahan diskripsi Thera Samagama Nomor : 02 / PA / VI / 2000, Pasal 5 : ayat 4, dan pasal 7: ayat 1.
Pasal 2 : Perubahan diskripsi Thera Samagama terdapat pada lampiran yang tidak terpisahkan dalam surat keputusan ini.
BAB VI : UPAJJHAYA PABBAJJA SAMANERA SEMENTARA
Pasal 1 : Mengangkat Uttamo Thera sebagai upajjhaya pabbajja samanera sementara.
Pasal 2 : Mengangkat Jotidhammo Thera sebagai upajjhaya pabbajja samanera sementara.
BAB VII : LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN TAHUNAN TUGAS PENGABDIAN KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) SANGHA THERAVADA INDONESIA, MASA BAKTI TAHUN 2003 – 2006
Pasal 1 : Menerima Laporan Pertanggungjawaban Tugas Pengabdian Tahunan (Tahun 2004 – 2005) Karaka Sangha Sabha (Dewan Pimpinan Sangha) Sangha Theravada Indonesia, Masa Bakti Tahun 2003 – 2006.
BAB VIII : TUGAS KEPEMIMPINAN KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN SANGHA) SANGHA THERAVADA INDONESIA MASA BAKTI TAHUN 2003 – 2006
Pasal 1 : Memberi kepercayaan dan kewenangan kepada Karaka Sangha Sabha (Dewan Pimpinan Sangha) Sangha Theravada Indonesia, Masa Bakti Tahun 2003 – 2006, untuk melanjutkan tugas kepemimpinannya.
BAB IX : TIM PENYEMPURNAAN ORGANISASI SANGHA THERAVADA INDONESIA
Pasal 1 : Membentuk Tim Penyempurnaan Struktur Organisasi Sangha Theravada Indonesia terdiri dari :
a. Jotidhammo Thera (Ketua)
b. Jagaro Thera (Wakil Ketua)
c. Dhammadhiro Thera
d. Atimedho Thera
e. Subhapanno Thera
f. Dhammasuto Thera
g. Viriyadharo Thera
Pasal 2 : Tim penyempurnaan membuat rancangan penyempurnaan struktur organisasi Sangha Theravada Indonesia yang akan diputuskan dalam Persamuhan Agung Sangha Theravada Indonesia tahun 2006.
BAB X : SAAT BERLAKUNYA KEPUTUSAN INI
Pasal 1 : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Ciapus
Tanggal 11 Juni 2005
MAHA SANGHA SABA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2005
SANGHA THERAVADA INDONESIA
LAMPIRAN KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA
(PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2005
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Nomor : 04 / PA / VI / 2005
BAB V : DISKRIPSI THERA SAMAGAMA
(DEWAN SESEPUH)
SANGHA THERAVADA INDONESIA
Pasal 1 : Fungsi Kelembagaan
Memberikan pertimbangan atas kerja Karaka Sangha Sabha (Dewan Pimpinan Sangha).
Pasal 2 : Hak suara dalam Maha Sangha Sabha (Persamuhan Agung) Thera Samagama mempunyai 1 hak suara dalam Maha Sangha Sabha.
Pasal 3 : Wewenang Kelembagaan.
Dalam kondisi mendesak, Rapat Thera Samagama dapat menggunakan wewenang untuk :
-
Memanggil Rapat Karaka Sangha Sabha (Dewan Pimpinan Sangha).
-
Mengundang Maha Sangha Sabha (Persamuhan Agung) bersidang, selambat-lambatnya 1 bulan setelah keputusan Rapat Thera Samagama, dengan keanggotaan sama dengan keanggotaan pada Maha Sangha Sabha terakhir.
Pasal 4 : Hal di Luar Kewenangan Lembaga
Rapat Thera Samagama tidak mempunyai wewenang untuk membatalkan segala keputusan Maha Sangha Sabha dan Karaka Sangha Sabha.
1. Anggota Thera Samagama dipilih oleh Maha Sangha Sabha
2. Anggota Thera Samagama adalah bhikkhu anggota Sangha Theravada Indonesia minimal 10 vassa.
3. Jumlah anggota Thera Samagama maksimal 9 bhikkhu.
4. Anggota Thera Samagama harus pernah menjabat pada jabatan struktural Sangha Theravada Indonesia di Karaka Sangha Sabha (Dewan Pimpinan Sangha, tidak termasuk kepala-kepala biro), atau pernah sebagai Padesa Nayaka, Upa Padesa Nayaka (Ketua / Wakil Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Propinsi)
Pasal 6 : Masa Pengabdian Anggota
Anggota Thera Samagama mempunyai masa pengabdian 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
1. Pimpinan Thera Samagama adalah seorang Mahanayaka (Ketua Dewan Sesepuh) dan satu/lebih Upa Mahanayaka (Ketua Dewan Sesepuh) yang dipilih dari anggota Thera Samagama.
2. Mahanayaka dan Upa Mahanayaka mempunyai masa pengabdian 5 tahun dan dapat dipilih kembali.
Semua keputusan Maha Sangha Sabha dan Rapat Karaka Sangha Sabha sebelumnya yang bertentangan dengan diskripsi tugas ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
Ditetapkan di Ciapus
Tanggal 11 Juni 2005
MAHA SANGHA SABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2005
SANGHA THERAVADA INDONESIA
|