MAHAGOPALAKA SUTTA
Sumber : Sutta Pitaka Majjhima Nikaya II,
Oleh : Tim Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha,
Penerbit : Hanuman Sakti, Jakarta, 1997
- Demikianlah yang saya dengar.Pada suatu waktu Sang Bhagava sedang berada di Jetavana, taman milik Anathapindika, Savathi. Di sana beliau menyapa “Para bhikkhu,” “Ya, bhante,” jawab mereka. Selanjutnya Sang Bhagava berkata:
- “Para bhikkhu, jika seorang pengembala memiliki 11 faktor, dia tidak mampu membesarkan dan memelihara ternaknya. Apa yang dimaksud dengan 11 faktor? Di sini seorang pengembala tidak mempunyai pengetahuan, kemampuan untuk bertindak, dia gagal memilih mana yang baik mana yang buruk, dia gagal menutupi kekurangannya, dia gagal menghilangkan nafsunya, dia tidak mengetahui ladang subur, dia tidak tahu apa yang diterimanya, batinnya gelap, dia tidak mampu mengendalikan pikirannya, dia tidak mempunyai persediaan karma yang baik, sebagai seorang pengembala dia tidak bisa memberikan perlindungan yang dibutuhkan.
- Begitu juga jika seorang bhikkhu memiliki 11 sifat, dia tidak sanggup berkembang dan melaksanakan sempurna Dhamma serta disiplin. Di sini seorang bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan, kemampuan untuk bertindak, dia gagal memilih mana yang baik dan mana yang buruk, dia gagal menutupi kekurangannya, dia gagal menghilangkan nafsunya, dia tidak mengetahui ladang yang subur, dia tidak tahu apa yang diterima, batin gelap, dia tidak mampu mengendalikan pikirannya, dia tidak mempunyai persediaan karma baik, sebagai seorang pengembala dia tidak bisa memberikan perlindungan yang dibutuhkan …….
- Kenapa seorang bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan? Seorang bhikkhu tidak mengerti bentuk benda yang sesungguhnya, “Semua jenis benda terdiri dari 4 unsur utama dan semua bentuk didapat dari 4 unsur utama.” Inilah caranya kenapa bhikkhu tidak mempunyai pengetahuan.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak sanggup bertindak sendiri? Seorang bhikkhu tidak mengerti apa karakter itu sesungguhnya; orang yang bodoh dapat dilihat dari tindakannya, orang yang bijaksana juga dapat dilihat dari tindakannya.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk? Ketika hawa nafsu muncul, seorang bhikkhu tidak dapat mengendalikannya, ia tidak melepaskannya, menghilangkannya, serta menghancurkannya. Ketika mara yang mengganggu dhamma muncul, seorang bhikkhu melawannya, ia tidak melepaskannya, menghilangkannya, serta menghancurkannya.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak mampu menutupi kekurangannya? Dengan melihat sendiri, seorang bhikkhu memahami tanda-tanda dan ciri-ciri dimana ia tidak menjaga panca inderanya, mara yang mengganggu dhamma, iri hati dan kesedihan mungkin menggodanya, ia tidak berlatih untuk mengendalikan diri, ia tidak menjaga panca inderanya, dengan telinganya, hidungnya, dan memahami dirinya sendiri ia memahami tanda-tanda dan ciri-ciri ia menjalankan pengendalian pikirannya.
- Kenapa seorang bhikkhu gagal menghilangkan nafsunya? Di sini seorang bhikkhu tidak mengajarkan orang lain tentang dhamma secara terperinci seperti yang didengarnya dan dikuasainya.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu ladang yang subur? Kadang-kadang seorang bhikkhu tidak pergi karena bhikkhu-bhikkhu itu harus banyak belajar seperti yang disebut dalam kitab, mengingat dhamma, serta kode-kode, dan ia tidak meminta dan bertanya mengenai hal-hal tersebut: Bhante, bagaimana ini? Apa artinya ini? Orang yang terhormat ini tidak mengungkapkan apa yang harus diungkapkan, membuat terang apa yang tidak terang, atau menghilangkan keraguan-keraguannya tentang dhamma yang meragukan, itulah mengapa seorang bhikkhu tidak tahu ladang yang subur.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu apa yang diterimanya? Ketika dhamma dan disiplin disebabkan oleh Tathagata sedang diajarkan, seorang bhikkhu tidak mendapatkan pengalaman tentang dhamma, dia tidak menemukan kebahagiaan dalam dhamma. Itulah mengapa seorang bhikkhu tidak tahu apa yang diterimanya.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak tahu jalan yang benar? Seorang bhikkhu tidak mengerti jalan yang benar.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak dapat membimbing? Seorang bhikkhu tidak mengerti kesadaran yang, sebenarnya.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak mempunyai apa-apa? Seorang pemilik rumah mengundang seorang bhikkhu yang memakai jubah, memberikan makanan, tempat untuk istirahat, dan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, dapat dipakai sebanyak yang diinginkannya. Bhikkhu itu tidak tahu berapa banyak yang ia terima. Itulah mengapa bhikkhu tidak mempunyai apa-apa.
- Kenapa seorang bhikkhu tidak membuat saran-saran kepada bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai pengetahuan banyak, yang merupakan pemimpin Sangha? Seorang bhikkhu tidak bertahan dalam masyarakat dan pribadi bhikkhu-bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai cinta kasih dalam perkataan dan pikirannya.Ketika seorang bhikkhu diberkati oleh 11 dhamma, ia tidak sanggup tumbuh, menambah Dhamma ini dan disiplinnya.
- Bhikkhu jika seorang gembala diberkati dengan 11 unsur, ia sanggup memperbanyak dan menjaga ternaknya. Apa yang dimaksud dengan 11unsur seorang gembala mempunyai pengetahuan, ia mampu membentuk kepribadiannya, ia dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, ia dapat menutupi kekurangannya, ia dapat memadamkan nafsunya, ia tahu ladang yang subur, ia tahu apa yang diterimanya, ia tahu jalan yang benar, ia mempunyai kelebihan, dan ia memberikan saran-saran kepada pembimbing yang juga merupakan ayahnya.
- Begitu juga jika seorang bhikkhu diberkati dengan dhamma, ia mampu berkembang menambah pengetahuannya tentang dhamma dan disiplin. Apa yang dimaksud dengan 11 dhamma itu? Di sini seorang bhikkhu mempunyai kemampuan, ia mempunyai kepribadian, ia dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk, ia dapat menutupi kekurangannya, ia dapat memadamkan nafsunya, ia tahu jalan yang benar, ia mempunyai kemampuan untuk membimbing, sebagai seorang pembimbing ia mempunyai pengetahuan yang cukup dan ia dapat memberikan saran-saran kepada anggota-anggota sangha yang lebih tua yang merupakan pembimbingnya.
- Bagaimana seorang bhikkhu mempunyai pengetahuan? Di sini seorang bhikkhu mengerti apa itu pengetahuan yang sesungguhnya; semua bentuk benda terdiri dari 4 unsur utama dan semua bentuk itu didapat dari 4 unsur utama.
- Bagaimana seorang bhikkhu mempunyai kepribadian? Di sini seorang bhikkhu mengerti apa itu kepribadian yang sesungguhnya; seorang yang bodoh dapat dilihat dari perbuatannya demikian pula dengan orang yang bijaksana.
- Kenapa seorang bhikkhu dapat memilih mana yang baik dan mana yang buruk ? Ketika nafsunya muncul ia dapat melawannya, ketika dendam dan kebencian muncul ia dapat menghilangkannya demikian pula ketika mara muncul ia dapat melenyapkannya.
- Bagaimana seorang bhikkhu dapat menutupi kekurangannya ? Jika seorang bhikkhu tidak memahami bentuk-bentuk dan ciri-ciri pandangan yang salah dimana ia tidak menjaga panca inderanya, marah, iri hati dan kebencian akan menggodanya, dia berlatih untuk mengendalikannya, dia menjaga panca inderanya, dengan pendengarannya, dengan penciumannya, dengan perasaannya dengan memahami kenyataan yang sebenarnya, dan kesadarannya akan dhamma ia dapat menutupi kekurangannya.
- Bagaimana seorang bhikkhu menghilangkan hawa nafsu? Di sini seorang bhikkhu mengajarkan dhamma secara terperinci yang telah dipelajari dan dikuasainya.
- Bagaimana seorang bhikkhu dapat mengetahui ladang yang subur ? Di sini seorang bhikkhu kadang-kadang harus pergi ke suatu tempat untuk belajar sebanyak-banyaknya seperti yang dikatakan dalam kitab. Mengingat Dhamma, disiplin serta tanda-tanda dan memberikan pertanyaan mengenai mereka sebagai berikut : “Bagaimana ini, yang mulia apa artinya semua ini ?” Orang yang terpuji itu mengungkapkan apa yang tidak terungkap dan membuat jelas apa yang tidak jelas, menghilangkan keraguan mengenai bermacam-macam dhamma.
- Bagaimana seorang bhikkhu tahu apa yang diterimanya ? Di sini jika dhamma dan disiplin yang dibabarkan oleh seorang Tathagata tengah diajari seorang bhikkhu mendapatkan pengalamannya, mengenai dhamma dan ia menemukan kebahagiaannya.
- Bagaimana seorang bhikkhu tahu akan jalan kebenaran ? Di sini seorang bhikkhu mengerti 4 satipatthana yang sesungguhnya.
- Bagaimana seorang bhikkhu mampu membimbing umatnya? Di sini seorang bhikkhu mengerti 4 satipatthana yang sesungguhnya.
- Bagaimana seorang bhikkhu dapat mempunyai sesuatu ? Di sini seorang pemilik rumah yang setia mengundangnya makan, jubah serta tempat bernaung dan obat-obatan. Bhikkhu itu tahu berapa banyak yang diterimanya.
- Bagaimana seorang bhikkhu membuat saran kepada bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai pengetahuan yang luas yang merupakan ayah dan pembimbingnya ? Di sini bhikkhu dapat mempertahankan dirinya di depan umum dan secara pribadi terhadap bhikkhu yang lebih tua yang mempunyai cinta kasih yang tinggi baik dalam perkataannya maupun perbuatannya.Jika seorang bhikkhu diberkati 11 dhamma, dia mampu tumbuh menambah pengetahuannya dalam dhamma dan disiplin, itulah yang dikatakan oleh yang terhormat, bhikkhu ini memuaskan dan mereka sedang diberkati oleh kata-kata yang bijaksana.”