9. KIMSILA SUTTA
Perilaku yang Benar
Sariputta: | ||
1. | Orang dengan watak seperti apa, perilaku seperti apa, tindakan seperti apa, yang akan menjadi mantap sehingga mencapai kesejahteraan tertinggi? | (324) |
Sang Buddha: | ||
2. | Dia adalah orang yang menghormat yang lebih tua; yang tidak iri hati, yang tahu saat yang tepat untuk menjumpai gurunya, yang tahu saat yang tepat untuk mendengarkan dengan penuh perhatian khotbah-khotbah yang dibabarkan dengan baik oleh gurunya itu. | (325) |
3. | Dia adalah orang yang menjumpai gurunya pada saat yang tepat; yang patuh, yang membuang kekeras-kepalaannya. Dia mengingat dan mempraktekkan ajaran, memiliki pengendalian diri dan moralitas. | (326) |
4. | Dia adalah orang yang bergembira dan bersuka cita dalam Dhamma dan yang mantap di dalamnya; dia tidak berbicara bertentangan dengan Dhamma; dia tidak melakukan pembicaraan yang tidak bermanfaat, dia melewatkan waktunya dengan kata-kata yang benar, yang diucapkan dengan baik. | (327) |
5. | Setelah meninggalkan tawa, gosip, keluh kesah, niat buruk, penipuan, kemunafikan, ketamakan, kedengkian, temperamen buruk, ketidakmurnian dan kemelekatan, dia hidup bebas dari kesombongan, dengan pikiran yang mantap. | (328) |
6. | Intisari dari kata-kata yang diucapkan dengan baik adalah pemahaman. Intisari belajar dan memahami adalah konsentrasi. Kebijaksanaan dan pengetahuan orang yang terburu-buru dan sembrono tidak akan bertambah | (329) |
7. | Mereka yang bergembira dalam ajaran yang diberikan oleh Orang-orang Suci memiliki keunikan dalam ucapan, pikiran dan tindakan. Mereka mantap dalam kedamaian, kelembutan dan meditasi, serta memperoleh intisari ajaran dan kebijaksanaan. | (330) |