98
Vasettha Sutta
Kepada Vasettha
Sumber : Majjhima Nikaya 5
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris
Oleh : Dra. Wena Cintiawati, Dra. Lanny Anggawati
Penerbit : Vihara Bodhivamsa, Wisma Dhammaguna, 2008
2. Pada saat itu, beberapa brahmana yang terkenal dan kaya sedang berdiam di lcchanangala, yaitu brahmana Canki, brahmana Tarukkha, brahmana Pokkharasati, brahmana Janussoni, brahmana Todeyya, dan brahmana-brahmana lain yang terkenal dan kaya.
3. Kernudian, ketika siswa brahmana Vasettha dan Bharadvaja sedang berjalan-jalan dan berkeliling untuk berolahraga, permbahasan ini terjadi di antara mereka: “Bagaimana seseorang adalah brahmana?” Siswa brahmana Bharadvaja berkata: “Bila seseorang itu dilahirkan dengan baik dari dua belah pihak, berasal dari keturunan murni dari sisi ibu maupun dari sisi ayah selama tujuh turunan sebelumnya, tak terbantah dan tak-tercela mengenai kelahirannya, maka dia adalah brahmana.” Kemudian siswa brahmana Vasettha berkata: “Bila seseorang itu bermoral dan menjalankan peraturan, maka dia adalah brahmana.”
4. Tetapi siswa brahmana Bharadvaja ticdak dapat [116] meyakinkan siswa brahmana Vasettha, demikian juga sebaliknya siswa brahmana Vasettha tidak dapat meyakinkan siswa brahmana Bharadvaja.
5. Kemudian siswa brahmana Vasettha berkata kepada siswa brahmana Bharadvaja: “Tuan, petapa Gotama, putra suku Sakya yang meninggalkan keduniawian dari keluarga suku Sakya, sedang berdiam di hutan dekat lcchanangala. Laporan yang baik tentang Guru Gotama telah menyebar demikian: ‘Yang Terberkahi telah mantap, sepenuhnya tercerahkan, sempurna dalam pengetahuan sejati dan perilaku, tinggi, pengenal semua alam, pemimpin yang tiada bandingnya bagi manusia yang harus dijinakkan, guru para dewa dan manusia, yang tercerahkan, terberkahi. ‘Ayo, Bharadvaja, mari kita pergi menemui petapa Gotama dan bertanya kepada Beliau tentang persoalan ini. Sebagaimana Beliau menjawab, demikian kita akan mengingatnya.” – “Ya, tuan,” jawab siswa brahmana Bharadvaja.
6. Kemudian dua siswa brahmana itu, Vasettha dan Bharadvaja, pergi menemui Yang Terberkahi dan bertukar salam dengan Beliau. Setelah ramah tamah dan percakapan yang bersahabat ini selesai, mereka duduk di satu sisi dan siswa brahmana Vasettha berkata kepada Yang Terberkahi dalam bait-bait ini:
7. Vasettha
1.
“Kami berdua dikenal memiliki
Pengetahuan yang kami nyatakan sebagai Tiga Veda,
Karena saya adalah siswa Pokkharasati
Dan dia adalah siswa Tarukkha.2.
Kami telah mencapai penguasaan penuh
Atas semua yang diajarkan para ahli Veda;
Piawai dalam filologi dan tata bahasa
Kami menyamai guru-guru kami dalam diskusi. [117]3.
Suatu perselisihan telah muncul di antara kita, Gotama,
Sehubungan dengan pertanyaan tentang kelahiran dan kelas:
Bharadvaja berkata seseorang adalah brahmana karena kelahiran,
Sedangkan saya berpendapat seseorang adalah brahmana karena tindakan.901
Ketahuilah hal ini, 0 Sang Penglihat, sebagai perdebatan kami.4.
Karena tak satu pun dari kami dapat meyakinkan yang lain,
Atau membuat dia menerima pandangannya,
Kami datang untuk bertanya kepadamu, tuan,
Yang dikenal luas sebagai Buddha.5
Seperti halnya orang berputar dengan telapak tangan yang diangkat
Ke arah bulan pada saat purnama,
Demikian pula di dunia ini mereka memuliakanmu
Dan memberi hormat kepadamu, Gotama.6.
Maka sekarang kami bertanya kepadamu, Gotama,
Mata yang terangkat di dunia:
Apakah seseorang adalah brahmana karena kelahiran atau tindakan?
Jelaskan kepada kami yang tidak tahu
Bagaimana kami seharusnya mengenali brahmana.”
8. Buddha
7.
“Akan kujelaskan padamu sebagaimana adanya,
Vasettha,” kata Yang Terberkahi.
“Pembagian makhluk hidup secara kelahiran;
Karena ada banyak jenis kelahiran.8.
Ketahuilah dulu rerumputan dan pepohonan:
Meskipun mereka tidak memiliki kesadaran-diri,
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran. [118]9.
Kemudian ada ngengat cdan kupu-kupu
Dan lain sebagainya sampai berbagai semut:
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran.10.
Lalu ketahuilah berbagai jenis makhluk berkaki-empat
[Dengan variasinya] baik yang kecil maupun besar:
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran.11
Ketahuilah makhluk yang perutnya adalah kakinya,
Lebih jelasnya, jenis ular yang berpunggung panjang:
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran.12.
Ketahuilah juga ikanyang tinggal di air
Yang berkelana di dunia yang cair:
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran.13.
Lalu ketahuilah burung yang terbang pada jalurnya
Sementara Mereka menjelajahi langit luas:
Kelahiran mereka adalah tanda khusus mereka;
Karena ada banyak jenis kelahiran.
9.
14.
“Walaupun di dalam kelahiran-kelahiran ini perbedaan
Dari kelahiran membuat tanda khusus mereka,
Pada manusia tidak ada perbedaan kelahiran
Yang membuat tanda khusus mereka.15
Tidak di rambut tidak pula di kepala
Tidak di telinga tidak pula di mata
Tidak di mulut tidak pula di hidung
Tidak di bibir tidak pula di kening;16.
Tidak di bahu tidak pula di leher
Tidak di perut tidak pula di punggung
Tidak di pantat tidak pula di dada
Tidak di anus tidak pula di alat kelamin;17.
Tidak di tangan tidak pula di kaki
Tidak di jari tidak pula di kuku
Tidak di lutut tidak pula di paha
Tidak di warna atau di suara:
Di sini kelahiran tidak membuat tanda khusus
Seperti jenis-jenis kelahiran yang lain. [119]18.
Di dalam tubuh manusia itu sendiri
Tidak dapat ditemukan sesuatu yang khusus
Perbedaan di antara makhluk manusia
Hanyalah penunjukan ucapan semata.902
10.
19.
“Siapa yang mencari nafkah di antara manusia903
Dengan bertani, engkau harus tahu
Dia disebut petani, Vasettha;
Dia bukan brahmana.20.
Siapa yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan aneka kerajinan, engkau harus tahu
Dia disebut pengrajin, Vasettha;
Dia bukan brahmana.21.
Seseorang yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan berdagang, engkau harus tahu
Dia disebut pecdagang, Vasettha;
Dia bukan brahmana.22.
Siapa yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan melayani orang-orang lain, engkau harus tahu
Dia disebut pelayan, Vasettha;
Dia bukan brahmana.23.
Siapa yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan mencuri, engkau harus tahu
Dia disebut pencuri, Vasettha;
Dia bukan brahmana.24.
Siapa yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan memanah, engkau harus tahu
Dia disebut prajurit, Vasettha;
Dia bukan brahmana.25.
Siapa yang mencari nafkah di antara manusia
Dengan keahlian pencdeta, engkau harus tahu
Dia disebut pendeta, Vasettha;
Dia bukan brahmana.26.
Seseorang yang memerintah di antara manusia
Kota dan alam, engkau harus tahu
Dia disebut penguasa., Vasettha;
Dia bukan brahmana.
11.
27.
“Aku tidak menyebutnya brahmana
Karena asalnya dan garis keluarganya.
Jika rintangan masih bersembunyi padanya,
Dia hanyalah orang yang berkata, ‘Tuan.’904
Siapa yang lagi terintangi dan lagi melekat:
Dialah yang kusebut brahmana.28.
Siapa yang telah memotong semua belenggu
Dan tak lagi tergoncang oleh kesedihan,
Siapa yang telah mengalahkan semua ikatan, tak-melekat:
Dialah yang kusebut brahmana. [120 ]29.
Siapa yang telah memotong setiap ikatan dan simpul,
Tali kekang cdan tali kendali juga,
Yang gagang kendalinya telah terangkat, yang terjaga:
Dialah yang kusebut brahmana.30.
Siapa yang bertahan tanpa secercah kebencian pun
Kekejaman, kekerasan, dan ikatan juga,
Dengan kekuatan kesabaran yang tertata baik:
Dialah yang kusebut brahmana.31.
Siapa yang tak tersulut oleh kemarahan,
Tahu kewajiban, bermoral, dan rendah hati,
Terkendali, menanggung tubuhnya yang terakhir:
Dialah yang kusebut brahmana.32.
Siapa, yang bagaikan air hujan di atas daun teratai,
Atau biji mustar di ujung batang yang runcing,
Yang sama sekali tak-melekat pada kesenangan indera:
Dialah yang kusebut brahmana.33.
Siapa yang mengetahui persis di sini, di dalam dirinya sendiri
Hancurnya semua penderitaan,
Dengan beban yang diturunkan, cdan tak-melekat:
Dialah yang kusebut brahmana.34.
Siapa yang dengan pemahaman mendalam, bijaksana,
Dapat membedakan sang jalan dari bukan-jalan
Dan telah mencapai tujuan tertinggi:
Dialah yang kusebut brahmana.35.
Menyendiri, menjauh dari para perumah-tangga
Sama juga dari mereka yang tak-berumah,
Siapa yang berkelana tanpa rumah atau keinginan:
Dialah yang kusebut brahmana.36.
Siapa yang telah menyingkirkan senjatanya
Untuk melawan semua makhluk, baik yang lemah maupun berani,
Siapa yang tak membunuh atau menyuruh membunuh:
Dialah yang kusebut brahmana.37.
Siapa yang tak-bermusuhan di antara para musuh,
Damai di antara mereka yang conclong pada kekerasan,
Siapa yang tak-melekat di antara mereka yang melekat:
Dialah yang kusebut brahmana.38.
Siapa yang telah mernbuang semua nafsu dan kebencian,
Membuang kesombongan dan penghinaan,
Bagaikan biji mustar di ujung batang yang runcing,
Dialah yang kusebut brahmana. [121]39.
Siapa yang mengeluarkan ucapan yang bebas dari kekasaran,
Penuh makna, selalu benar,
Yang tak menghancurkan siapa pun:
Dialah yang kusebut brahmana.40.
Siapa di dunia ini yang tak akan pernah mengambil
Apa yang tidak diberikan, yang panjang atau pendek,
Kecil atau besar atau indah atau jelek:
Dialah yang kusebut brahmana.41.
Siapa yang tak lagi memiliki hasrat di dalam diri
Yang berhubungan dengan dunia ini dan yang-akandatang
Siapa pun yang hidup tanpa-hasrat dan tak melekat:
Dialah yang kusebut brahmana.42.
Siapa yang tak lagi memiliki pemanjaan
Tak ada lagi kebingungan karena dia tahu
Dengan cara telah mencapai lingkup Tanpa-Kematian:
Dialah yang kusebut brahmana.42.
Siapa -dengan melampaui semua ikatan di sini
Tentang perbuatan baik maupun perbuatan jahat-
Yang tanpa-kesedihan, tanpa-noda, dan murni:
Dialah yang kusebut brahmana.44.
Siapa -yang murni bagai rembulan tanpa-noda
Yang bersih dan jernih, dan di dalamnya
Sukacita dan dumadi telah dihancurkan:
Dialah yang kusebut brahmana.45.
Siapa Yang telah lewat melampaui rawa-rawa,
Daerah berlumpur, samsara, semua kebodohan,
Siapa yang telah menyeberang ke pantai seberang
Dan bermeditasi di dalam jhana,
Tak lagi khawatir dan tak lagi bingung,
Mencapai Nibbana dengan cara melepaskan kemelekatan:
Dialah yang kusebut brahmana.46.
Siapa yang telah meninggalkan kesenangan indera
Dan mengembara di sini tanpa-rumah
Dengan nafsu indera dan dumadi yang telah hancur:
Dialah yang kusebut brahmana.47.
Siapa yang telah meninggalkan keserakahan juga,
Dan mengembara di sini tanpa-rumah
Dengan keserakahan maupun dumadi yang telah hancur:
Dialah yang kusebut brahmana.48.
Siapa yang meninggalkan semua ikatan duniawi
Dan telah membuang semua ikatan surgawi,
Tak-melekat pada semua ikatan di mana pun:
Dialah yang kusebut brahmana.49.
Siapa yang telah meninggalkan sukacita dan ketidak-puasan,
Siapa pun yang tenang dan tanpa kemelekatan,
Sang pahlawan yang telah pergi melampaui seluruh dunia:
Dialah yang kusebut brahmana. [122]50.
Siapa yang tahu bagaimana makhluk-makhluk berlalu
Untuk muncul kembali dalam berbagai cara,
Tak lagi dia melekati sesuatu, tinggi, terjaga:
Dialah yang kusebut brahmana.51.
Siapa yang tujuannya tak diketahui
Oleh para dewa oleh makhluk halus, dan oleh manusia,
Arahat dengan semua noda yang telah hancur:
Dialah yang kusebut brahmana.52.
Siapa yang tak memiliki rintangan sama sekali,
Di depan, di belakang, atau di tengah,
Siapa yang tak-terhalang dan tak lagi melekat:
Dialah yang kusebut brahmana.53.
Sang pemimpin kawanan, pahlawan yang disempurnakan,
Sang penglihat besar yang telah memperoleh kernenangan,
Tak-bingung, bersih, terjaga:
Dialah yang kusebut brahmana.54.
Siapa yang mengetahui berbagai kehidupan lampaunya
Dan melihat alam-alam surga dan alam-alam menderita,
Siapa yang telah mencapai hancurnya kelahiran:
Dialah yang kusebut brahmana.
12.
55.
“Karena nama dan suku diberikan
Hanya sebagai penunjukan di dunia ini;
Berdasar pada persetujuan bersama,
Semua itu ditetapkan di sini dan di sana.56.
Bagi mereka yang tidak mengetahui fakta ini,
Pandangan-pandangan salah telah lama mendasari hati mereka;
Karena tidak tahu, mereka menyatakan pada kita:
‘Orang menjadi brahmana melalui kelahiran.’57.
Orang bukannya brahmana melalui kelahiran,
Begitu juga bukan-brahmana bukanlah melalui kelahiran.
Melalui tindakanlah seseorang adalah brahmana,
Melalui tindakanlah seseorang bukan-brahmana.58.
Orang adalah petani melalui tindakan mereka,905
Dan melalui tindakannya pula seseorang adalah pengrajin;
Dan melalui tindakannya seseorang adalah pedagang
Dan melalui tindakannya pelayan juga.59.
Dan orang adalah pencuri melalui tindakannya,
Dan melalui tindakannya pula seseorang adalah prajurit;
Dan orang adalah pendeta melalui tindakannya,
Dan melalui tindakannya pula seseorang adalah penguasa. [123]
13.
60.
“Jadi demikianlah bagaimana yang benar-benar bijaksana
Melihat tindakan sebagaimana adanya,
Mereka yang melihat sebab-akibat-yang-saling- berhubungan,
Yang terampil di dalam tindakan dan hasilnya.90661.
Tindakan membuat dunia berputar,
Tindakan membuat generasi ini berputar.
Para makhluk hidup diikat oleh tindakan
Bagaikan roda kereta oleh tuasnya.62.
Petapaan, kehidupan suci,
Pengendalian-diri dan pelatihan di-dalam-diri –
Melalui hal inilah seseorang menjadi brahmana,
Di dalamnyalah terletak ke-brahmana-an yang agung ini. 90763.
Orang yang memiliki tiga pengetahuan,
Yang damai, dengan semua dumadi yang telah hancur:
Kenalilah dia demikian, 0 Vasettha,
Sebagai Brahma dan Sakka bagi mereka yang memahami.”
14. Ketika hal ini dikatakan, siswa brahmana Vasettha dan Bharadvaja berkata kepada Yang Terberkahi: “Luar biasa, Guru Gotama! Luar biasa, Guru Gotama! … Sejak hari ini biarlah Guru Gotama mengingat kami sebagai pengikut awam yang telah pergi kepada Beliau untuk perlindungan sepanjang hidup.”
Catatan
900 Teks sutta ini tidak dimasukkan ke dalam Majjhima Nikaya ed. PTS, dengan alasan seperti yang diberikan di n.867. Nomor halaman yang dikurung mengacu pada ed. Anderson-Smith dari Sn.
901 Di sini, kata “kamma” harus dipahami sebagai tindakan atau perbuatan masa-kini, dan bukan tindakan masa-lampau yang menghasilkan konsekuensinya di masa-kini.
902 Samanna. MA: Di antara binatang, keanekaragaman dalam bentuk bagian tubuhnya ditentukan oleh spesiesnya (yoni), tetapi (perbedaan spesies) itu tidak ditemukan di tubuh individu brahmana dan kelas manusia yang lain. Karena demikian halnya, perbedaan antara brahmana, khattiya, dll. hanyalah penunjukan ucapan semata; semua itu dikatakan hanya sebagai pernyataan umum.
903 MA: Sampai di sini Sang Buddha telah mengkritik pernyataan Bharadvaja yang mengatakan bahwa kelahiran membuat seseorang menjadi brahmana. Sekarang Beliau akan mendukung pernyataan Vasettha bahwa perbuatanlah yang membuat seseorang menjadi brahmana. Para brahmana kuno dan orang-orang bijaksana lain di dunia tidak mengenali kebrahmana-an pada seseorang yang memiliki cacat dalam hal mata pencaharian, moralitas, dan perilaku.
904 Bhovadi. Bho, “tuan” adalah cara sapaan yang digunakan di antara para brahmana. Mulai sini dan seterusnya, Sang Buddha akan mengidentifikasikan brahmana sejati dengan Arahat. Syair 27-54 di sini identik dengan Dhp 396-423, kecuali ada tambahan kuplet di Dhp 423.
905 MA: Dengan adanya tindakan berkehendak yang menyelesaikan pekerjaan bertani, d1l.
906 Dengan syair ini, kata “kamma” mengalami perubahan arti yang ditandai dengan istilah “sebab-akibat-yang-saling berhubungan.” “Kamma” di sini tidak lagi berarti hanya perbuatan masa-kini yang menentukan status sosial seseorang, tetapi perbuatan dalam pengertian khusus dari kekuatan yang mengikat makhluk-makhluk pada siklus kehidupan. Garis pemikiran yang sama ini menjadi lebih jelas lagi pada syair berikutnya.
907 Syair ini dan syair berikutnya sekali lagi mengacu pada Arahat. Meskipun demikian, di sini perbandingannya bukan antara Arahat sebagai seseorang yang dibuat suci karena perbuatannya dan brahmana karena kelahiran yang tidak cocok dengan sebutannya, melainkan antara Arahat sebagai seseorang yang terbebas dari belenggu perbuatan-dan-hasil dan semua makhluk lain yang tetap terikat oleh tindakan mereka pada roda kelahiran dan kematian.