Category Archives for "Tipitaka"

SAMA-JATAKA

No. 540 Sama-Jataka Sumber : Indonesia Tipitaka Center “Siapa, ketika saya mengisi,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Guru di Jetavana, mengenai bhikkhu tertentu yang menyokong ibunya. Mereka menceritakan bahwa ada seorang saudagar kaya di Savatthi yang memiliki kekayaan delapan belas crore; dan ia memiliki seorang putra yang sangat dikasihi dan disayangi ayah dan ibunya. […]

Baca selengkapnya...

MAHAJANAKA-JATAKA

No. 539 Mahajanaka-Jataka Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Siapakah Anda, berjuang”, dan sebagainya. Kisah ini diceritakan Guru ketika berdiam di Jetavana mengenai pelepasan agung. Suatu hari para bhikkhu duduk di Balairung Kebenaran mendiskusikan pelepasan agung Tathagata. Guru datang dan melihat bahwa ini adalah topik pembicaraan mereka; maka ia berkata: “Ini bukanlah pertama kalinya Tathagata […]

Baca selengkapnya...

Muga-Pakkha Jataka

No.538 Muga-Pakkha Jataka1 Sumber : Indonesia Tipitaka Center [1] “Jangan Tunjukkan Kecerdasan”, dan seterusnya. Kisah ini diceritakan Guru di Jetavana mengenai pelepasan agung. Suatu hari para bhikkhu duduk di Balairung Kebenaran. Mereka berbincang dan memuji pelepasan agung Yang Penuh Berkah. Ketika Guru datang dan menanyakan apa topik pembicaraan ketika para bhikkhu tengah duduk berdiskusi di […]

Baca selengkapnya...

MAHĀ-SUTASOMA-JĀTAKA

No. 537. MAHĀ-SUTASOMA-JĀTAKA 258. Sumber : Indonesia Tipitaka Center “Tuan dari rasa,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Jetavana, tentang seorang Thera, Aṅgulimāla (Angulimala)259. Kisah kelahirannya dan bagaimana ia bisa menerima penahbisan menjadi seorang bhikkhu dapat dilihat pada Aṅgulimāla Sutta. Mulai dari saat dengan menggunakan pernyataan kebenaran ia menyelamatkan nyawa […]

Baca selengkapnya...

KUNĀLA-JĀTAKA

No. 536. KUṆĀLA-JĀTAKA222. Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Berikut ini adalah kisahnya dan ketenaran darinya.” Ini adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di dekat Danau Kuṇāla, tentang lima ratus bhikkhu yang dilanda rasa tak puas. Berikut ini adalah urutan kejadiannya. Kaum Sākiya dan Koliyā (Sakya dan Koliya) memiliki Sungai Rohiṇī […]

Baca selengkapnya...

SUDHĀBHOJANA-JĀTAKA

No. 535. SUDHĀBHOJANA-JĀTAKA199. Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Bukanlah seorang penjaja,” dan seterusnya. Ini adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di Jetavana, tentang seorang Bhikkhu yang (berpikiran) dermawan. Dikatakan bahwa ia adalah seorang putra dari keluarga terpandang yang tinggal di Sāvatthi, yang setelah mendengar Dhamma yang dibabarkan oleh Sang Guru, […]

Baca selengkapnya...

MAHĀHAMSA-JĀTAKA

No. 534. MAHĀHAṀSA-JĀTAKA Sumber : Indonesia Tipitaka Center   “Ke sana perginya burung-burung itu,” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di Veḷuvana (Veluvana), tentang bagaimana Ānanda Thera (Ananda) mengorbankan hidupnya. Awal dari munculnya kisah ini sama seperti kisah sebelumnya yang telah diceritakan di atas, tetapi dalam kesempatan ini, sewaktu Sang Guru […]

Baca selengkapnya...

CULLAHAṀSA-JĀTAKA

No. 533. CULLAHAṀSA-JĀTAKA180 Sumber : Indonesia Tipitaka Center [333] “Semua burung yang lain,” dan seterusnya. Ini adalah sebuah kisah, yang diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Veluvana, tentang bagaimana Yang Mulia Ananda181 mengorbankan hidupnya. Ketika beberapa pemanah diperintahkan untuk membunuh Sang Tathāgata (Tathagata), dan pemanah pertama yang diutus oleh Devadatta182 untuk melakukan tugas ini […]

Baca selengkapnya...

SONA-NANDA-JATAKA

No. 532.SONA-NANDA-JĀTAKASumber : Indonesia Tipitaka Center “Dewakah atau gandhabbakah,” dan seterusnya. Ini adalah sebuah kisah yang diceritakan oleh Sang Guru ketika berada di Jetavana, tentang seorang bhikkhu yang menghidupi ibunya. Kejadian yang membawa sampai ke kisah ini sama seperti yang terdapat di dalam Sāma-Jātaka169. Dalam kesempatan ini, Sang Guru berkata, “Para Bhikkhu, janganlah mencemooh bhikkhu […]

Baca selengkapnya...

KUSA-JATAKA

NO. 531. KUSA-JĀTAKA149. Sumber : Indonesia Tipitaka Center [278] “Kerajaan ini, dengan” dan seterusnya. Kisah ini diceritakan oleh Sang Guru ketika berdiam di Jetavana, mengenai seorang bhikkhu yang menyesal. Ia adalah seorang putra dari keluarga terpandang di Sāvatthi, yang setelah dipaparkan kepadanya ajaran (Buddha), bertahbis menjadi seorang pabbajita. Suatu hari ketika sedang berpindapata di Sāvatthi, […]

Baca selengkapnya...